Dokter Gizi Sahur Sebaiknya Mendekati Imsak
![Dokter Gizi: Sahur Sebaiknya Mendekati Imsak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/7e46e505ecda53f8ddc448998230fc09.jpg)
DOKTER Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Diana Felicia Suganda menyarankan masyarakat yang berpuasa agar makan sahur mendekati imsak dan tidak sahur lebih dini atau beberapa jam menjelang waktu sahur seharusnya.
"Sahur kalau lebih cepat artinya waktu kita kosong alias berpuasa lebih panjang," ujar Diana melalui surat elektronik, Rabu (6/4).
Diana, yang kerap menjadi pembicara dan narasumber dalam sejumlah talkshow kesehatan di stasiun televisi nasional itu, mengatakan sahur sebaiknya dilakukan mendekati imsak supaya jarak dengan berbuka tidak lebih dari 13-14 jam.
Baca juga: Ibu Hamil Trimester Pertama Boleh Berpuasa, Asal...
Bila Anda sahur sekitar pukul 03.00-04.00, Anda berpuasa sekitar 13-14 jam hingga waktu berbuka puasa pukul 18.00.
Dia menjelaskan, bagi orang dengan masalah gula darah, waktu berpuasa yang lebih panjang bisa menyebabkan gula darah menjadi drop. Tetapi ini mungkin tidak dialami mereka tanpa masalah gula darah, kendati rekomendasi berpuasa (di Indonesia) tidak lebih dari 13-14 jam dan berarti sahur menjelang waktu imsak.
"Pengaruhnya untuk orang-orang dengan masalah gula darah ya biasanya jadi lebih berat kalau lewat dari jam makannya, waktu berpuasa lebih panjang akhirnya gula darahnya keburu drop," jelas Diana.
Di sisi lain, sahur dini, misalnya pukul 24.00 demi menghindari bangun sahur pukul 03.00 bisa mengganggu jam biologis tubuh. Pada saat tubuh termasuk saluran cerna seharusnya beristirahat namun justru dipaksa bekerja.
"Semua sudah ada penelitiannya, rekomendasinya kapan kita harus makan saat bulan puasa. Jadi sebaiknya sahurnya tidak pukul 24.00 atau dijadikan makan malam. Sewajarnya saja kita sahur sesuai jam menuju imsak dan saat berbuka puasa," pesan Diana.
Saat sahur, seperti anjuran Kementerian Kesehatan sebaiknya konsumsi makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar untuk membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa.
Selain itu, pastikan Anda cukup minum air dan mengurangi konsumsi makanan asin karena makanan dengan kadar garam tinggi akan mempercepat keluarnya cairan tubuh. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Cara Bikin Kue Nastar yang Empuk dan Enak, Cocok untuk Lebaran
Cara Membayar Zakat Fitrah Langsung, Segini Nilainya yang Harus Dikeluarkan
Doa Ziarah Kubur untuk Seluruh Keturunan Nabi Adam
Hukum Salat Tahajud di Bulan Puasa Ramadan Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadan, ini Syaratnya
Sahur on The Road Ala Biker di Damaskus
Jelang Sahur, Ular Piton Mangsa Ayam di Perumahan Guru
Jelang Sahur, Warga Lebak Kaget Ada Ular Sanca di Kamar Mandi
Wantim MUI Himbau Umat Tidak Gaduh Dalam Membangunkan Sahur Puasa
Bear Brand Bagi Susu Gratis di 700 Masjid di Nusantara selama Ramadan
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap