UNICEF Angka Anak Putus Sekolah Meningkat Sejak Pandemi
Kezia Rahmaningtyas selaku UNICEF Indonesia Priority Donor Relations menjelaskan bahwa sejak pandemi angka anak putus sekolah kembali meningkat di Indonesia.
“Sebenarnya sebelum pandemi UNICEF tuh sudah berhasil membantu pemerintah Indonesia menurunkan angka anak tidak sekolah. Tapi ternyata ada pandemi, angkanya naik lagi jadi 4,3 juta,” kata Kezia saat dijumpai di Jakarta Selatan, Sabtu (4/6).
Lebih lanjut, Kezia menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa angka anak putus sekolah kembali meningkat di saat pandemi. Menurutnya, alasan yang paling banyak ditemui mulai dari kondisi jarak hingga ekonomi dari keluarga siswa.
"Pertama karena kondisi geografis. Jadi lokasinya jauh jadi tidak bisa menjangkau sekolah. Kedua karena kesulitan ekonomi. Jadi orang tuanya itu ekonominya kurang. Sehingga, anak-anaknya terpaksa untuk bantu ekonomi keluarga,” jelasnya.
Tak hanya itu, Kezia juga mengatakan bahwa alasan ketiga angka siswa putus sekolah meningkat karena kultur yang masih ada di tengah masyarakat Indonesia. Para siswi umumnya dinikahkan oleh orang tuanya, sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan kembali.
“Ketiga ada juga kultur kebiasaan masyarakat. Di mana anak perempuan itu, kebanyakan anak perempuan, usianya masih di bawah umur tapi sudah dinikahkan. Jadinya nggak sempat lagi melanjutkan sekolah gitu. Jadi kira-kira hal-hal ini yang membuat anak-anak itu nggak sekolah,” imbuh Kezia.
Untuk kembali membantu menurunkan angka siswa putus sekolah di Indonesia, UNICEF pun bekerjasama dengan para penggemar dari grup K-pop BTS yakni komunitas Senyum ARMY dengan menyelenggarakan pameran “Remedy” di Plaza Indonesia.
“Bisa mampir di booth UNICEF di tempat exhibition-nya. Paling depan. Kita juga punya marchandise tas sekolah yang bisa didapat kalau berdonasi dan membantu mengembalikan anak-anak ke sekolah,” pungkasnya. (Ant/OL-12)
Terkini Lainnya
Krisis Kemanusiaan di Gaza: Seruan Perlindungan Anak Terabaikan
4 Juni, Hari Anak Korban Perang Internasional
UNICEF: 13.000 Anak Tewas di Gaza, Lainnya Alami Gizi Buruk
Fakta ASI Eksklusif, Satu-Satunya Sumber Nutrisi Selama 6 Bulan Pertama Kehidupan
16 Hari Ditarget Bom Israel, Anak-Anak Gaza Alami Trauma Parah
Dalam Sepekan Afghanistan Diguncang Tiga Gempa Besar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap