visitaaponce.com

Guntur Soekarno TuangkanKisahDiplomasi Bung Karno dalam Buku Terbarunya

Guntur Soekarno Tuangkan Kisah Diplomasi Bung Karno dalam Buku Terbarunya
Putra Presiden RI pertama Guntur Soekarnoputra (tengah).(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

MUHAMMAD Guntur Soekarnoputra, anak dan putra pertama dari Presiden Soekarno dan Fatmawati, meluncurkan buku terbaru berjudul 'Intelejen dan Diplomasi Dahulu dan Kini,' Sabtu (16/7).

Guntur atau akrab disapa Mas Tok, mengatakan buku itu berisi kumpulan artikel yang telah dimuat di media massa mengenai diplomasi yang dilakukan Bung Karno serta pengalaman pribadi Guntur yang sering menjadi teman diskusi bagi sang ayah.

Di dalam buku tersebut juga diceritakan pengalaman korespondensi melalui surat antara Guntur dengan mantan Perdana Menteri India Indira Gandhi dan tokoh revolusioner yang juga pemimpin Libya Muammar Khadafi.

Guntur mengatakan pada 1970-an saat Orde Baru berkuasa, tekanan terhadap keluarga Bung Karno begitu masif.

Ia sebagai aktivis dibatasi ruang geraknya oleh intelejen dan tidak bisa bertanya pada Soekarno yang tengah menjadi tahanan rumah sehingga Guntur memutuskan bersurat dengan para tokoh yang dekat dengan keluarga Bung Karno.

"Soekarno dekat dengan Jawahalal Nehru. Saya berkomunikasi dengan putrinya yang sudah menjadi Perdana Menteri Indira Gandhi. Ibaratnya saya belajar untuk bisa bergelirya politik," ujar Guntur dalam acara peluncuran buku yang ditayangkan melalui kanal Official Puti Guntur Soekarno.

Indira Gandhi, terang Guntur, ketika itu menyarankannya untuk lebih banyak menulis agar ideologi bangsa serta pemikiran-pemikiran Soekarno dapat diteruskan.

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) periode 2001-2004 A.M Hendropriyono yang juga sahabat Guntur memberikan testimoni mengenai buku tersebut.

Menurutnya pengalaman pribadi Guntur yang dituangkan dalam buku itu, menjadi sumber informasi yang tidak dapat ditemukan dalam buku-buku sejarah yang formal.

"Apa yang dipaparkan di sini merupakan fakta yang dianalisa secara cerdas. Saya rasa sangat valid untuk generasi yang hidup pada zaman sekarang," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan buku itu bisa menjadi sumber primer pelurusan sejarah mengenai Bung Karno.

Melalui pemikiran geopolitik yang dimiliki Bung Karno, terang Hasto, Indonesia sebagai bangsa yang baru merdeka dapat menggerakan

pemimpin bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika Latin untuk bebas dari penjajahan dan menentukan nasibnya sendiri.

"Konstelasi dunia yang semula bipolar diwarna perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet, melalui gagasan yang sangat genuine dari Bung Karno bangsa Asia-Afrika dan Amerika Latin mengadakan konferensi Asia-Afrika," ujar Hasto.

Pada kesempatan yang sama, Politikus PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan buku tulisan Mas Tok bermanfaat bagi generasi saat ini untuk bisa untuk belajar posisi Indonesia dalam percaturan dunia internasional.

Pasalnya, saat ini Indonesia tengah menghadapi pertarungan ideologi yang mengancam Pancasila. (Ind/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat