Atur Pola Makan dan Aktivitas Anak Sekolah
UNTUK meningkatkan konsentrasi anak ketika sekolah maka aktivitas atau kegiatan anak di luar sekolah dan pola makan anak harus diatur. Dokter Umum Puskesmas Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat dr Debby Amanda menjelaskan anak sekolah dengan rentang usia 6-12 tahunt masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Oleh karenanya, mereka memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Anak-anak sendiri direkomendasikan untuk makan makanan utama 3 kali sehari disertai dengan dua cemilan setiap harinya.
"Cuma ada yang harus diperhatikan masalah cemilan ini harus terjadwal karena penting juga untuk mengatur pola dan jadwal makan pada anak," kata Debby dalam talkshow Dokterku 'Pola Makan dan Aktivitas Fisik Pada Anak Sekolah' secara daring, Jumat, (22/7).
Baca juga: Platform SatuSehat Integrasikan Data Kesehatan Nasional
Baca juga: Kemenkes Siapkan 1.000 Obat Cacar Monyet dan Sebar 1.500 Reagen ke Daerah
Dirinya mencontohkan cemilan bisa diberikan 2 kali dalam sehari pada anak, pertama diberikan antara makan pagi dan makan siang. Kedua diberikan antara makan siang dan makan malam. "Untuk khusus anak sekolah menjaga pola makan dengan nutrisi tinggi bisa dengan membawa bekal ke sekolah, dengan begitu otomatis makanan yang dibawakan dari rumah kesehatannya lebih terjamin," ujar Debby.
Anak usia sekolah juga disarankan sarapan karena selama jam tidur anak-anak berpuasa. Sarapan memberikan cadangan energi untuk mereka menghadapi aktivitas di sekolah. Dalam satu hari seorang anak terdiri dari tiga makan besar dan dua kali selingan dengan jadwal teratur.
Manfaat dari aktivitas fisik pada anak usia sekolah adalah bisa meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani pada anak, kemudian meningkatkan masa dan kekuatan tulang dan otot serta meningkatkan daya konsentrasi juga kemampuan mengingat dari seorang anak.
"Pada saat anak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga kan ada peraturan ada arahan yang harus mereka ikutin. Nah itu melatih mereka untuk berkonsentrasi dan mengingat," ungkap Debby.
Aktivitas fisik pada anak usia sekolah bisa mengurangi rasa kecemasan dan depresi anak karena aktivitas bisa mengeluarkan hormon endorfin. Fungsi hormon ini memberikan rasa rileks memberikan rasa bahagia. Untuk durasi aktivitas fisik pada anak usia sekolah sudah direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 60 menit dengan frekuensi 3 sampai 5 kali dalam seminggu. (H-3)
Terkini Lainnya
Pola Pikir Positif Bantu Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru
Aniaya Anak, Gadis Indekos Jadi Terdakwa
Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
25 Rekomendasi Film Indonesia untuk Anak, Bisa Menjadi Inspirasi dan Edukasi
Pajanan Timbel Jangka Panjang Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
Ketahanan Kesehatan Global
Tingkatkan Kewaspadaan Risiko Penularan Flu Burung di Pintu Masuk Negara
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap