visitaaponce.com

Pemberian ASI Eksklusif Butuh Warm Chain, Apakah Itu

Pemberian ASI Eksklusif Butuh Warm Chain, Apakah Itu?
Ibu menyusui.(Ilustrasi)

KETUA Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Naomi Esthernita mengatakan bahwa untuk dapat melakukan optimalisasi pemberian ASI dibutuhkan program “warm chain”, yakni kolaborasi  seluruh pihak dalam mendukung pemberian ASI.

“Program “warm chain” ini artinya seluruh aktor bekerjasama, perusahaan memberi hak bagi ibu untuk mengambil cuti kelahiran, dan memberi ruang laktasi, media memberi informasi dan edukasi mengenai pentingnya ASI, dan para dokter, baik anak maupun umum, membantu memberi panduan dan bantuan agar pemberian ASI tepat. Kolaborasi ini pastinya bisa membantu optimalisasi ASI.” ujar dr. Naomi di Jakarta, Sabtu (6/8).

Lebih lanjut kata dia, pemberian ASI yang tidak optimal dapat menyebabkan kematian pada ibu dan anak. Hingga saat ini, tercatat 20.000 kematian pada ibu dan 823.000 kematian pada anak. Tak hanya itu, pemberian ASI yang tidak optimal juga mengakibatkan kerugian ekonomi sekitar $302 miliar per tahun.

“Ibu yang tidak bisa memberi ASI juga beresiko pada kematian. Pada kasus perdarahan, dengan menyusui akan mengurangi resiko pendarahan, kanker, obesitas, dan juga depresi pasca melahirkan.” papar dr. Naomi.

Baca juga: Tak Hanya Sekedar Makanan bagi Bayi, Berikut Manfaat ASI Lainnya 

Hadir pada kesempatan yang sama, Ketua IDAI, dr.Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menekankan pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk memastikan bahwa bayi selama enam bulan pertama kehidupannya terpenuhi kebutuhan nutrisinya, sehingga dapat terhindari dari kondisi stunting. 

“Diantara salah satu proses untuk memutus stunting, yaitu untuk menggalakan ASI eksklusif pada bayi. IDAI mendukung sejak awal program ini," paparnya.

Pihaknya juga meminta semua pihak terutama tenaga kesehatan yang bekerja di lapangan untuk mendukung langkah ini untuk mencegah terjadinya stunting.

"Kita butuh semua partisipasi dan dukungan dari dokter, dokter anak, tenaga kesehatan, dan yang pasti masyarakat," pungkasnya. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat