visitaaponce.com

Empat Tumbuhan yang Punya Ciri Khusus sesuai Lingkungan

Empat Tumbuhan yang Punya Ciri Khusus sesuai Lingkungan
Sejumlah pengunjung berada di sekitar tanaman kaktus raksasa yang tumbuh secara alami di Kawasan Hutan Kota Kaombona di Palu, Sultra.(Antara/Mohamad Hamzah.)

TUMBUHAN memiliki ciri khusus sesuai dengan keadaan lingkungan tempat hidupnya. Ini sama seperti hewan yang juga memiliki ciri khusus dan telah dibahas sebelumnya.

Coba kalian pikirkan, mengapa kaktus dapat bertahan hidup di padang pasir yang panas dan tandus? Apakah kaktus memiliki ciri khusus yang membuatnya mampu hidup di padang pasir? Mari kita pelajari uraian berikut ini sebagaimana dilansir buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI yang disusun oleh Ari Pitoyo dan Sri Purwaningtyas.

1. Batang penyimpan air dan duri pada kaktus

Kaktus merupakan kelompok tumbuhan yang berduri. Kaktus dapat hidup di tempat yang kering dan tandus seperti padang pasir. Bagaimana kaktus mampu bertahan di padang pasir?

Baca juga: Pelajari Tujuh Hewan ini yang Punya Ciri Khusus

Kaktus memiliki batang sukulen. Batang kaktus mampu menyimpan cadangan air. Ketika hujan turun, kaktus menyerap air sebanyak mungkin. Akar kaktus yang panjang dan tersebar di tanah berfungsi sebagai penyerap air dan zat hara. 

Kaktus menyimpan air di dalam batangnya. Batang air terlihat menggembung. Ketika musim kemarau tiba, batang kaktus mulai mengerut karena cadangan air terpakai. Kandungan air dalam batang kaktus dapat digunakan selama dua tahun musim kering.

Baca juga: Macam-Macam Gerak Tumbuhan dari Endonom, Higroskopis, sampai Esionom

Tumbuhan kaktus tampaknya tidak berdaun, tetapi sebenarnya kaktus memiliki daun yang mengalami perubahan bentuk (modifikasi) menjadi duri. Bentuk daun yang demikian berguna untuk mengurangi penguapan.

2. Batang berongga dan stomata di permukaan atas daun pada teratai

Teratai termasuk kelompok tumbuhan air. Teratai memiliki daun yang berbentuk bundar dan biasanya terapung di permukaan air. Daun teratai memiliki stomata di permukaan daun. Stomata yang demikian memudahkan pengeluaran uap air ke udara. Teratai juga memiliki permukaan daun yang lebar. Permukaan daun yang lebar bertujuan mempercepat penguapan.

Baca juga: Tiga Besaran Pokok dalam Pengukuran dalam IPA

Akar teratai terbenam dalam lumpur atau terapung di badan air. Bunga teratai memiliki bentuk seperti cawan dan biasanya berwarna putih, kuning, atau merah muda. Teratai memiliki batang yang berongga. Rongga-rongga ini digunakan sebagai jalan udara. Oleh karena itu, teratai tetap dapat bernapas meskipun berada di dalam air.

3. Corong perangkap serangga pada kantong semar

Kantong semar merupakan tumbuhan pemanjat. Kantong semar memiliki corong yang pada dindingnya menghasilkan cairan manis berbau madu. Cairan ini menarik serangga untuk mendekatinya. 

Baca juga: Perbedaan Arus Listrik AC dan DC serta Contoh

Kantong semar tumbuh di daerah rawa yang kandungan nitrogennya sedikit. Tumbuhan kantong semar mencerna serangga untuk memperoleh nitrogen. Oleh karena itu, kantong semar juga disebut tumbuhan insektivora. 

Dinding corong kantong semar yang mengandung cairan manis menarik serangga untuk datang mendekat. Dinding corong licin dan berlapis lilin. Serangga yang mendekati cairan manis akan tergelincir jatuh ke dalam dan tidak dapat menapak, sehingga tenggelam dalam cairan. 

Baca juga: Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya

Dalam corong terdapat cairan yang dapat mencerna bagian hewan lunak menjadi cairan yang kaya zat makanan. Zat makanan itu kemudian diserap oleh dinding bagian dalam dan dibawa ke seluruh bagian tumbuhan.

4. Bau busuk pada bunga bangkai

Bunga bangkai adalah sebutan bagi bunga raksasa Amorphophalus titanium. Bunga ini punya diameter hingga 50 cm dengan berat bunga lebih dari 50 kg. Tumbuhan ini tumbuh dari umbi. 

Bau busuk yang dikeluarkan bunga bangkai menarik hewan seperti lalat, kumbang kotoran, dan kumbang bangkai untuk datang mendekatinya. Serangga-serangga itu membantu penyerbukan bunga bangkai Amorphophalus. 

Baca juga: Mengenal Hujan Asam, Penyebab dan Dampaknya

Selain Amorphophalus, bunga yang juga mengeluarkan bau busuk yaitu bunga raksasa Rafflesia arnoldii. Bunga Rafflesia  tumbuh parasit pada tumbuhan inang. Bau busuk Rafflesia menarik lalat untuk datang mendekatinya. Lalat dan kumbang dapat membantu penyerbukan bunga Rafflesia. 

Bunga ini termasuk langka dan hampir punah. Ini karena terjadi kerusakan pada habitatnya di hutan hujan tropis di daerah Sumatra. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat