visitaaponce.com

Mengenal Jenis-Jenis Awan dan Ciri-Cirinya

Mengenal Jenis-Jenis Awan dan Ciri-Cirinya
Awan hitam menyelimuti langit di kawasan Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (31/7/2022).(Antara/Basri Marzuki.)

TERLIHAT seperti kapas di langit yang biru, awan merupakan benda langit yang terdiri dari partikel-partikel air di atmosfer yang tergabung menjadi satu. Awan terbentuk akibat pengembunan atau pemadatan uap air di udara setelah melampaui keadaan jenuh. Penjelasan hal ini diperoleh dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Ada berbagai jenis awan di langit berdasarkan tingkatannya dibagi menjadi empat, yaitu awan tinggi, awan menengah, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal. Setiap jenis awan memiliki karakteristik masing-masing. Hal itu tergantung pada daya tampung air yang bisa diangkut oleh awan. Suhu pada awan juga dapat memengaruhi karakteristik awan tersebut.

Baca juga: Mengenal Angin Muson Penyebab Indonesia Alami Perubahan Musim

Jenis awan berdasarkan tingkatannya

1. Tingkatan awan tinggi: awan cirrus, awan cirrocumulus, awan cirrostratus.
2. Tingkatan awan menengah: awan alto cumulus, awan altostratus.
3. Tingkatan awan rendah: awan strato cumulus, awan stratus, awan nimbostratus.
4. Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal: awan cumulus, awan cumulonimbus.

Baca juga: Nama-Nama Dinosaurus Terpopuler yang Pernah Hidup di Zaman Mesozoikum

Ketinggian awan berdasarkan tingkatannya

1. Tingkatan awan tinggi berada di ketinggian lebih dari 6.000 meter.
2. Tingkatan awan menengah berada pada ketinggian 2.000 sampai 6.000 meter.
3. Tingkatan awan rendah berada pada ketinggian 2.000 meter.
4. Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal muncul saat udara naik dan berada pada ketinggian 500-1.500 meter.

Baca juga: Mengenal Hormon pada Manusia, Ciri-ciri Ketidakseimbangan Hormon

Tingkatan awan tinggi

1. Awan cirrus.

Awan cirrus merupakan awan yang berwarna putih terpisah dan memiliki serat halus disertai dengan efek kilau layaknya sutra. Awan cirrus tersusun dari partikel kristal es dengan karakter transparan yang bergantung pada suhu dari pemisah kristal tersebut.

2. Awan cirrostratus.

Awan jenis ini berbentuk seperti kelambu berwarna putih yang tipis dan bertekstur halus, lembut, juga mengental. Awan cirrostratus dapat menutupi langit secara sempurna karena ukurannya yang sangat lebar dan luas.

Baca juga: Mengenal Pancaindra Manusia beserta Fungsinya

3. Awan cirrocumulus.

Dengan bentuk seperti ombak, awan ini tampak seperti terdegradasi oleh dua awan lain yakni awan cirrus dan cirrostratus. Awan ini juga dapat berbentuk bulat, kecil, putih seperti domba di padang rumput.

Tingkatan awan menengah

1. Awan altocumulus.

Ciri-ciri dari awan altocumulus antara lain memiliki warna putih sampai abu-abu disertai dengan lapisan dan berserat yang biasanya berkerumun dan satu layer yang berada di bagian tengah awan tersebut. Layer itu membuat bagian tengah dari awan altocumulus terlihat lebih tebal, tetapi sisi-sisinya tetap terlihat tipis.

Baca juga: Perbedaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis serta Contohnya

2. Awan altostratus.

Awan altostratus memiliki warna yang kebiru-biruan dan bentuk seperti serat. Jika melihat awan ini di langit dengan ketebalan yang cukup, kemungkinan hujan akan turun ke permukaan Bumi. Awan ini akan terbentuk pada rentang siang atau malam dan akan menghilang jika Matahari sudah terbit.

Tingkatan awan rendah

1. Awan stratocumulus.

Awan stratocumulus punya bentuk mirip dengan sarang tawon atau sarang lebah. Awan ini juga dapat menyebabkan hujan jatuh, tetapi hujan yang dibawa oleh awan ini hanyalah hujan lokal.

Baca juga: Jenis-Jenis Pesawat Sederhana dan Contoh

2. Awan stratus.

Awan stratus dapat menghasilkan gerimis apabila awan ini cukup tebal. Ciri-ciri dari awan ini ialah memiliki warna abu-abu dan garis yang bersinar dengan sangat jelas apabila tersingkap melalui celah.

3. Awan nimbostratus.

Terbentuk dari penebalan awan altostratus, awan ini berwarna relatif lebih gelap dan abu-abu. Awan ini berpotensi untuk menghasilkan hujan deras yang berkepanjangan. Awan ini punya bentuk yang tidak beraturan dan memiliki ketebalan luas yang mampu menutupi langit dengan sempurna. Alhasil, cahaya matahari tidak bisa menembus kegelapan yang disebabkan oleh awan ini.

Baca juga: Cermin Cekung Sinar Istimewa, Melukis Bayangan, Persamaan, Contoh Soal

Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal

1. Awan cumulus.

Awan cumulus merupakan awan yang terlihat terpisah-pisah atau memiliki batas-batas awan yang dapat dilihat dengan jelas. Awan ini berkembang secara vertikal dan menyebabkan penambahan jumlah gundukan pada awan tersebut. 

Dalam proses perkembangannya, awan ini akan berbentuk bulat, kubah, atau seperti menara dan bertekstur kasar. Awan ini akan terbentuk di siang hari ketika udara naik dalam proses konveksi. Awan cumulus juga dapat terbentuk karena faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer dan jika ketidakstabilan tersebut terus berlanjut, awan jenis ini dapat menjadi awan cumulonimbus.

Baca juga: Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar dan Lengkung

2. Awan cumulonimbus.

Awan jenis ini dikenal sebagai pembawa hujan. Bagian atas awan ini terlihat berserat dan berbentuk rata serta bagian bawahnya tampak sangat gelap. Awan cumulonimbus sebanyak mungkin dihindari oleh para pilot karena dapat menyebabkan kecelakaan pada pesawat yang tengah beroperasi. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat