visitaaponce.com

Kerajaan Taliwang Kesultanan Sumbawa Dukung Pusat Studi Islam di Madura

Kerajaan Taliwang Kesultanan Sumbawa Dukung Pusat Studi Islam di Madura
Raja Taliwang Sultan Sumbawa Muhammad Sahril Amin (kana) saat konferensi pers.(Ist)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur (Jatim) tengah menggenjot upaya pembangunan pusat studi Islam berskala inernasional bernama "Indonesia Islamic Science Park (IISP)" yang berlokasi di kawasan kaki Jembatan Suramadu sisi Madura.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang menginisiasi rencana besar tersebut sejak menjabat, menyatakan pihaknya telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo. Presiden bahkan telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 sebagai bentuk persetujuannya.

IISP akan menjadi tempat pembelajaran keilmuan Islam yang didukung ketersediaan infrastruktur terpadu sebagai pusat edukasi, budaya, dan wisata, di atas lahan seluas 101 hektare. Harapan kedepannya menjadi pusat keuangan syariah dunia.

Terkait hal itu, Kesultanan Sumbawa Kedatuan Taliwang pun memberikan dukungan, menyebut Madura merupakan basis kekuatan Islam yang luar biasa.

Madura dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi pusat pengembangan Islam di tanah Jawa dan Nusantara pada masa lampau.

“Dengan menimbang posisi historis Madura dahulu dan kini itu, saya Muhammad Sahril Amin sebagai Raja Taliwang Sultan Sumbawa sangat mendukung proses tersebut,” ujar Sahril dalam sebuah keterangan yang dikutip, Selasa (6/9).

“Kami dari KerajaanTaliwang Kesultanan Sumbawa sebagai kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan umumnya Nusantara sangat optimistis, apalagi itu merupakan proyek memajukan peradaban dan khazanah keilmuan,” imbuh Raja yang bergelar Sri Sultan Muhammad Kaharuddin Shah III ini. 

Menurutnya, IISP patut didukung karena akan menjadi sumber atau wadah bagi semua orang di Indonesia bahkan di dunia dalam mempelajari sejarah Islam berkembangan di Nusantara.

Tentunya, kata dia, Taliwang juga memiliki sejarah sendiri tentang bagaimana Islam masuk ke Sumbawa. 

“Semoga (IISP) bisa menjadi kawah candradimuka dalam bidang kajian yang komprehensif, tidak hanya sebatas seremonial. Karena Islam itu luas, mecakup ekonomi, budaya, politik, dan sebagainya,” kata Sahril yang juga menjabat Sekjen Lembaga Dzurriyat Radja Sultan Se-Nusantara.

Kehadiran IISP di Madura nantinya bisa menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan puncak (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Karenanya, berpotensi menarik kegiatan ekonomi syariah dunia di Tanah Air. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat