visitaaponce.com

KLHK Kerja sama dengan Mowilex Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Belitung

KLHK Kerja sama dengan Mowilex Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Belitung
PT Mowilex dan KLHK bekerja sama melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove kali ini di kawasan Belitung, Provinsi Babel.(Ist)

PEMERINTAH mendorong kolaborasi dengan semua pihak dalam percepatan pemulihan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan kelompok masyarakat, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi.

Meneruskan program penanaman pohon yang merupakan bagian dari program Mowilex Sustainability Initiative, PT Mowilex Indonesia kembali bekerja sama dengan Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kegiatan reforestrasi ini kemudian menggandeng Hutan Kemasyarakatan (HKm) Seberang Bersatu yang mengelola ekowisata berbasis ekosistem mangrove dalam melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove kali ini di kawasan Belitung, Provinsi Babel, Jumat (9/9).

Dalam keterrangan pers, Senin (12/9). penanaman bibit pohon mangrove ini yang dilaksanakan secara swakelola atau padat karya oleh kelompok perhutanan sosial sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat serta memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

Kegiatan kali ini merupakan penanaman ke-4 yang dilakukan oleh Mowilex bersama KLHK setelah sebelumnya melakukan penanaman di Purwakarta, Bali, dan Langkat (Sumatera Utara).

Baca juga: Menteri LHK Indonesia dan Norwegia Tanam Mangrove di Penajam Paser, Kaltim

Mowilex menargetkan menanam hingga 50.000 bibit pohon. Bibit pohon tersebut diharapkan menjadi bagian dari investasi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim.

Kerja sama Mowilex dengan KLHK untuk penanaman bibit pohon mangrove telah dimulai sejak 2020 dalam rangka peringatan 50 tahun Mowilex, dan berlokasi di Tukad Mati, Bali hingga Belitung, hari ini.

“Kami memulai penanaman pohon dan khususnya Mangrove di wilayah Tukad Mati, Bali pada tahun 2020. Kami memilih untuk fokus melakukan penanaman Mangrove, karena mangrove mampu menyerap karbon lebih banyak dibandingkan pohon tropis lainnya," kata  Anna Yesito Wibowo, Direktur Marketing PT Mowilex Indonesia.

"Dengan isu perubahan iklim yang terjadi, upaya penanaman Mangrove kami anggap sebagai langkah tepat untuk dapat berkontribusi menurunkan karbon dimasa yang akan datang.”, ujar Anna.

PSKL-KLHK menyambut baik inisiatif Mowilex yang memberikan dampak baik bagi hutan, lingkungan dan masyarakat, Kegiatan penanaman ini kita laksanakan di Kawasan Hutan Mangrove, yang mampu menyimpan karbon (carbon sinks) sebanyak 4 s.d 5 kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan, terutama kandungan dalam tanahnya (coverground).

Selain itu, hutan mangrove menjadi rumah bagi biota pesisir serta ekosistem secara keseluruhan.

Dengan pemanfaatan yang baik secara lestari, mangrove juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, misalnya melalui ekowisata, budi daya ikan tangkap, maupun dijadikan berbagai produk seperti batik, kecap, sirup, dan lainnya  

Kegiatan penanaman mangrove ini sejalan dengan tugas penting Indonesia sebagai negara pertama yang menyatakan bahwa sektor Forestry and Other Land Use (FOLU) akan mencapai kondisi net sink pada tahun 2030.

Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai dimana tingkat serapan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.

Ke depannya, mangrove menjadi peluang untuk dielaborasi dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 karena kapasitas mangrove dalam mengurangi emisi dari sektor lahan dapat diperhitungkan.

Memiliki visi yang sama dengan isu yang diangkat pada G20 tentang isu perubahan iklim, Mowilex telah memulai program CSR yang dibuat dalam kampanye Mowilex Sustainability Initiative memiliki tiga pilar yaitu Kurangi, Hindari, Offset pada tahun 2019.

Mowilex telah melakukan banyak inisiatif, perubahan serta mengurangi dan mengganti beberapa hal terkait operasionalnya dan menjadi perusahaan manufaktur pertama yang tersertifikasi netral karbon di Indonesia.

Selain melakukan penanaman pohon, produsen cat premium ini juga berkontribusi dalam program Konservasi Indonesia dan Pemerintah Sumbawa, yaitu melindungi habitat hiu paus serta mendukung ekowisata agar kelestarian hiu paus terus terjaga.

Melakukan penghijauan pada hutan di rimba raya, Kalimatan, yang merupakan habitat bagi ratusan Orang Utan. Semua inisiatif ini dilakukan utuk turut andil dalam langkah memitigasi perubahan iklim. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat