Yuk, Kenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan
![Yuk, Kenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/e67e3dae59fca353295019d18e191238.jpg)
PENYAKIT jantung bawaan (PJB) dapat dikenali sejak dini. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Oktavia Lilyasari, SpJP(K), FIHA menyampaikan pada bayi baru lahir, gejalanya dapat diketahui seperti sulitnya dia menyusu, napasnya cepat, biru dan berkeringat dingin.
Lalu, pada anak usia satu bulan ke atas, gejala mencakup seringnya dia tersedak atau terputus saat menyusu, berat badan susah naik, gangguan tumbuh kembang, keluhan biru, infeksi saluran napas berulang dan keterbatasan melakukan aktivitas.
"Biru biasanya di mukosa bibir, mulut, kadang di bawah area mata, bibir warna ungu, kalau berlanjut lebih lama akan timbul jari jendol-jendol seperti tabung dan biru," kata Oktavia dalam sebuah acara daring, Kamis (22/9).
Tanda lainnya bising jantung saat pemeriksaan jantung, nadi lemah dan ekstremitas teraba dingin. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang seperti rekam jantung, rontgen dada, pemeriksaan lanjutan berupa kateterisasi jantung.
Sementara pada remaja keluhannya antara lain mudah lelah, sesak napas, sering terbangun karena sesak, sakit dada, berdebar, pingsan serta bengkak di bagian perut dan kaki.
Baca juga: Gara-gara Rokok, Pasien Penyakit Jantung di Indonesia Lebih Muda Dibanding Eropa
Berbicara faktor risiko PJB, antara lain kelainan gen, riwayat keluarga dengan PJB, sindroma-sindroma tertentu dan faktor ibu seperti mengalami penyakit rubella, toksoplasma, mengalami diabetes, sering menggunakan obat yang tidak direkomendasikan dokter kandungan, kebiasaan minum beralkohol, terpapar radiasi dan merokok.
Oktavia mengatakan sekitar 30% penyakit jantung bawaan dapat ditemukan pada bulan-bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu, maka deteksi dini menjadi hal penting kemudian melakukan proses rujukan untuk mendapatkan diagnosis konfirmasi dengan jelas.
"Masalah terutama di negara berkembang keterlambatan diagnosis. Sebuah jurnal tahun 2016 menyebutkan sekitar 85,1% kasus PJB terlambat didiagnosis. Kalau terlambat kemungkinan tata laksana juga akan terlambat," ungkapnya.(Ant/OL-5)
Terkini Lainnya
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
Penting, Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan sejak Anak-Anak
Waspada Anak Mudah Lelah, Bisa Jadi Penyakit Jantung Bawaan
Hindari Faktor Risiko Demi Cegah Penyakit Jantung Bawaan
Anak dengan PJB Berisiko Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Mandaya Royal Hospital Puri Peduli Bayi Berpenyakit Jantung Bawaan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap