visitaaponce.com

Anak dengan PJB Berisiko Alami Gangguan Tumbuh Kembang

Anak dengan PJB Berisiko Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis jantung, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Sisca Natalia Siagian mengatakan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) sulit untuk makan sehingga berisiko terganggu tumbuh kembangnya.

"Anak PJB dengan keluhan berat seperti sesak napas kadang-kadang enggak gampang minta dia makan, untuk mendapatkan asupan (makanan) cukup agak susah," kata dokter yang berpraktik di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita itu, Senin (17/7).

PJB merupakan kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang bisa ditemukan sejak seorang anak lahir. Kelainan ini bisa sangat bervariasi, secara anatomi misalnya seperti terganggunya sekat atau dinding jantung (tidak ada sekat malah ada lubang) atau pembuluh darah keluar dari jantung yang menyempit.

Baca juga: Mengenal Serangan Jantung dan Tips Pencegahannya

Menurut Sisca, PJB diidentifikasi sebagai salah satu penyebab kematian tersering pada satu tahun pertama kehidupan. PJB yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak juga meningkatkan risiko terjadinya stunting.

Stunting merupakan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi kronis yang dalam jangka pendek bisa menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme dan pertumbuhan fisik pada anak.

"Pasien PJB dengan malnutrisi kronis, ini bisa mengakibatkan stunting. Terganggunya tumbuh secara kronis mengakibatkan bukan hanya berat badan kurang tetapi juga tinggi badan," kata Sisca.

Baca juga: Ini yang Dimaksud Penyakit Gagal Jantung dan Cara Meminimalkannya

Dia mengatakan, stunting dapat dicegah dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat terhadap PJB untuk mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak-anak.

"Memastikan stunting yang mana penyebabnya PJB. PJB diobati, didiagnosis secepatnya, kita berharap stuntingnya akan tertangani,' kata dia. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat