visitaaponce.com

Mahasiswa FIK UPH Hadirkan Teknologi IoT untukPeternakan

Mahasiswa FIK UPH Hadirkan Teknologi IoT untuk Peternakan
Mahasiswa FIK UPH Medan dan dosen pendamping bersama peternak Arjuna Farm berpose bersama.(Ist)

MAHASISWA Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan mendukung ketahanan pangan dengan mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) di sektor peternakan.

Hal itu diinisiasi oleh lima mahasiswa FIK angkatan 2020 yaitu Erick Laurianto, Felice Clarissa, Felic, Erica Gracia, dan Elbert Widjaja yang didampingi dosen pembimbing sekaligus Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistem Informasi UPH Kampus Medan Okky Putra Barus.

"Kami berharap, inovasi transformasi peternakan digital ini dapat bermanfaat bagi peternakan di Nusantara dalam mengatasi permasalahan peternakan konvensional dan ikut beralih mengikuti perkembangan digital,” ungkap Erick Laurianto dalam keterangannya, Kamis (29/9).

Dijelaskannya, kendala yang sering dihadapi oleh para peternak domba dan kambing adalah pengelolaan pembibitan, pembiakan, dan juga pengelolaan kesehatan ternak.

Seiring dengan berkembangnya sebuah usaha peternakan, maka dibutuhkan pengelolaan yang lebih detail dan treatment khusus pada setiap ternak.

Kesalahan dalam pemberian treatment dapat menyebabkan tumbuh kembang dan juga masa pembiakan ternak menjadi tidak optimal.

Melihat permasalahan yang terjadi, mahasiswa FIK UPH berupaya untuk mengimplementasikan teknologi IoT kepada salah satu peternakan dengan konsep modern yang berlokasi di Deli Serdang, yakni Arjuna Farm.

“Di UPH kami dilatih untuk berani mengimplementasikan hasil pembelajaran yang kami ikuti selama kuliah ke dalam banyak kegiatan dan ide-ide inovatif seperti implementasi IoT di Arjuna Farm," imbuhnya.

Program ini terealisasi melalui dukungan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) yang berlangsung selama empat bulan, yaitu dari bulan Juni sampai September 2022.

Sebelumnya, Erick dan tim melakukan diskusi dan menganalisis peternakan Arjuna sehingga mereka semakin memahami parameter penting yang perlu dimonitor oleh peternak.

Selanjutnya Erick dan tim mencoba menerjemahkannya ke dalam sebuah sistem informasi sehingga peternak dapat langsung melakukan monitoring melalui laptop terkait treatment apa saja yang sudah diberikan kepada ternak, masa-masa pembiakan ternak, dan juga kondisi status ternak secara real-time.

Tidak berhenti sebatas pembuatan sistem, mahasiswa juga melakukan sosialisasi kepada peternak agar mereka mampu untuk menggunakan teknologi ini secara mandiri.

Setelah melalui masa implementasi dan evaluasi selama dua bulan, maka angka kematian ternak dapat ditekan ke angka yang optimal.

"Sebelumnya, sekitar lima ekor ternak mati setiap bulannya, tetapi kini hanya satu ekor setiap bulannya. Selain itu, pemberian treatment dapat lebih terarah sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pembiakan yang akan dievaluasi di masa mendatang," kata Erick.

Pemilik Arjuna Farm, Suhairi mengaku sangat terbantu dengan adanya inovasi teknologi dari mahasiswa.

Sistem yang dirancang sangat modern serta berfungsi dengan baik serta fitur-fitur yang mendukung seperti pencatatan detail ternak, penjadwalan pakan dan treatment, penjadwalan perkawinan dan perkembangbiakan, serta pencatatan bobot ternak, sehingga ternak yang dijual optimal.

"Dengan mengimplementasikan IoT, saya hanya perlu melakukan scanning sehingga sangat menghemat waktu dalam pencarian ternak serta lebih efektif dalam melakukan pencatatan detail ternak,” ungkapnya.

Dia pun berharap, teknologi ini dapat menekan angka kematian ternak, membantu aktivitas peternakan menjadi lebih mudah, efektif, dan terstruktur, serta dapat diimplementasikan di peternakan lainnya.

Sementara itu, dosen pembimbing Okky Barus mengapresiasi cara kreatif mahasiswa untuk membantu mengelola peternakan di kota Medan.

Menurutnya, UPH senantiasa mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa diluar kampus, salah satunya dengan cara mengintegrasikan kegiatan luar kampus tersebut dalam mata kuliah.

"Mahasiswa tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti perkuliahan, tetapi lebih dari itu, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan apa yang telah mereka pelajari dalam project-project atau inovasi yang mereka lakukan diluar kampus," terangnya.

Prototype dari luaran hasil PKM ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh para peternak lainnya serta dapat mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan kedepannya.

Karya inovatif dan kontribusi ini merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa UPH Kampus Medan didorong untuk terlibat aktif, baik di dalam maupun di luar kampus, serta dipersiapkan untuk menjadi ‘The Next Great Achiever’ yang siap mengabdi bagi perubahan bangsa. (Van/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat