Ini Cara Menghitung Usia Kehamilan, Calon Ibu Wajib Tahu
![Ini Cara Menghitung Usia Kehamilan, Calon Ibu Wajib Tahu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/4f41bfa6627afaaf873619f582f3616d.jpg)
BAGI calon ibu, ada satu hal penting yang wajib diketahui yakni tentang usia kehamilan dan cara menghitungnya. Karena, semakin dini usia kehamilan diketahui, calon ibu dapat memantau perkembangan janin lebih baik lagi. Pun calon ibu dapat memantau perkiraan hari lahir dan juga memperkirakan berbagai faktor risiko setelah persalinan.
Usia kehamilan dihitung dari periode pembuahan sampai bayi lahir. Untuk menghitung usia kehamilan yang sederhana adalah dengan dasar hari pertama haid terakhir atau HPHT. Hitungan dengan cara ini mengasumsikan pembuahan terjadi pada hari ke-14 dalam siklus haid. Tingkat kesalahannya sekitar 2 minggu. Anda harus mengetahui kapan hari pertama haid terakhir. Cara ini direkomendasikan bagi calon ibu dengan siklus haid teratur 28 hari.
Terdapat dua rumus yang disebut Naegele’s rule dalam penghitungan usia kehamilan untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL), yakni:
1. Jika HPHT terjadi pada Januari-Maret. Misalnya HPHT pada 20 Maret 2020. Hitungannya:
Tahun: 2020
Bulan: 3+9 = 12
Hari: 20+7 = 27
Hari perkiraan lahir: 27-12-2020 atau 27 Desember 2020
2. Jika HPHT terjadi pada April-Desember. Misalnya HPHT pada 20 Mei 2020. Hitungannya:
Tahun: 2020+1 = 2021
Bulan: 5-3 = 2
Hari: 20+7 = 27
Hari perkiraan lahir: 27-2-2021 atau 27 Februari 2021
Rumus HPHT Naegele ini tak bisa dipraktikkan calon ibu dengan siklus haid kurang atau lebih dari 28 hari. Bagi calon ibu ini, bisa dipakai rumus HPHT Parikh yakni HPHT + 9 bulan + (siklus haid-21 hari). Misalnya HPHT 20 Mei 2020 dengan siklus haid calon ibu 33 hari. Maka hitungannya 20 Mei 2020 + 9 bulan + (33-21) = 8 Februari 2021.
Baca juga: Ini Cara untuk Mencegah Terjadinya Kehamilan
Selain menghitung dengan rumus, usia kehamilan juga dapat diketahui dengan melakukan USG untuk memantau perkembangan janin. Terdapat dua metode pemeriksaan USG, yaitu transvaginal yang dilakukan pada masa awal kehamilan, menggunakan alat yang dimasukkan ke vagina dan transabdominal yang dilakukan pada usia trimester kehamilan lanjut, menggunakan alat yang ditempelkan ke perut.
Dalam pemeriksaan USG, dokter kandungan akan menghitung diameter kantong kehamilan saat usia kehamilan kurang dari atau sama dengan 6 minggu. Ketika usia kehamilan 7-14 minggu, perkembangan janin mulai dihitung, khususnya panjang janin dari bokong hingga kepala. Untuk usia kehamilan di atas 12 minggu, dokter akan menghitung lingkar kepala janin.
Hasil USG trimester I mempunyai hasil yang lebih akurat dibanding metode HPHT. Setidaknya USG dilakukan satu kali pada masa pemeriksaan trimester kehamilan demi kelancaran persiapan melahirkan.(OL-5)
Terkini Lainnya
Penanganan Bayi Tabung di Indonesia Baru 10 Persen
12 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur
Diabetes Dapat Sebabkan Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Studi: Wanita dengan Siklus Menstruasi Tak Teratur Berisiko Tinggi Alami Serangan Jantung
Penyebab Haid tidak Lancar dan Cara Mengatasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap