visitaaponce.com

Diabetes Dapat Sebabkan Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Diabetes Dapat Sebabkan Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Ilustrasi siklus menstruasi wanita tidak teratur akibat diabetes.(Gleneagles Hospital)

DIABETES memiliki berbagai dampak dan masalah kesehatan pada tubuh. Pada wanita, diabetes juga bisa sebabkan gangguan atau perubahan hormon yang tidak teratur. Salah satunya adalah siklus menstruasi yang jadi tidak teratur.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Leny Puspitasari, mengatakan diabetes pada wanita dapat menyebabkan siklus menstruasi jadi berantakan.

"Diabetes dan siklus menstruasi ini sangat berhubungan. Diabetes membuat siklus menstruasi tidak teratur," kata Leny, Minggu, (4/6).

Baca juga: Komplikasi Diabetes Lebih Fatal pada Wanita Dibanding Pria

Leny mengatakan gangguan hormonal berupa siklus menstruasi yang tidak teratur dapat terjadi pada wanita penderita semua jenis diabetes, baik diabetes tipe 1 atau tipe 2. Wanita dengan diabetes melitus tipe 2 dikatakan Leny berisiko mengalami anovulasi atau ovulasi yang tidak normal di mana ovarium tidak melepaskan sel telur ke tuba falopi. Sementara itu, wanita dengan diabetes melitus tipe 1 biasanya mengalami menopause lebih awal.

Siklus menstruasi yang normal, menurut Leny, adalah 23-35 hari. Namun, siklus menstruasi pada wanita dengan diabetes bisa jadi lebih panjang, lebih pendek, atau bahkan tidak muncul.

Baca juga: Studi: Wanita dengan Siklus Menstruasi Tak Teratur Berisiko Tinggi Alami Serangan Jantung

Menstruasi juga Pengaruhi Kadar Gula Darah

Di samping diabetes membuat siklus menstruasi tidak teratur, Leny mengatakan hal sebaliknya juga bisa terjadi, yakni menstruasi juga mempengaruhi terjadinya diabetes. Ia menjelaskan kadar gula darah dapat berubah-ubah selama siklus menstruasi.

"Pada hari pertama hingga hari ke-10 pada siklus menstruasi yang normal, sensitivitas insulin normal karena progesteron rendah, meski kadang-kadang masih ada sedikit peningkatan gula darah di awal," kata Leny.

Selanjutnya pada hari ke-11 hingga 14 yang merupakan fase ovulasi, gula darah meningkat sesaat. Pada fase ini, terjadi peningkatan resistensi insulin karena peningkatan LH, FSH, dan estrogen.

Pada hari ke-15 hingga 20, kadar gula darah relatif stabil. Lalu pada hari ke-21 hingga 28 atau sekitar seminggu sebelum menstruasi, terjadi peningkatan kadar gula darah yang cukup signifikan karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan peningkatan resistensi insulin.

"Jadi ada fase yang terjadi peningkatan gula darah, yaitu fase ovulasi dan fase di hari ke-21 hingga 28," kata Leny.

Dengan fakta-fakta tersebut, Leny mengatakan menstruasi dan diabetes memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi. Karena itu, sangat penting bagi setiap wanita untuk memantau secara rutin siklus mentruasi mereka. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala juga harus dilakukan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat diabetes dan akibat masalah hormon.


(Ant/Z-9)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat