Penyembuhan Lebih Cepat pada Operasi Jantung dengan Sayatan Kecil
![Penyembuhan Lebih Cepat pada Operasi Jantung dengan Sayatan Kecil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/6fc702ec92ef81473804f2ead12dd2bc.jpg)
PROSES penyembuhan luka berlangsung lebih cepat pada pasien yang menjalani operasi jantung dengan teknik sayatan yang kecil yaitu minimally invasive cardiac surgery. Pasien dengan teknik ini dapat kembali bekerja dalam kurun dua hingga pekan pascaoperasi. Pasien yang menjalani operasi biasa butuh delapan hingga 12 pekan untuk beraktivitas normal.
"MICS merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung. Metode pembedahan menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit," kata spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dr. Amin Tjubandi, Sp.BTKV(K) di Jakarta, Kamis (29/9).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan teknik bedah jantung dengan sayatan kecil ini juga punya kelebihan lain, seperti mengurangi ketidaknyamanan pascaoperasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum. Prosedur ini juga dapat menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, seperti karena usia atau riwayat medis lain.
Pada operasi jantung konvensional, tulang dada pasien akan dibelah agar tim medis bisa melakukan penanganan terhadap jantung. Dengan metode ini, luka sayatan di dada pasien bisa mencapai 20 cm.
Sayatan pada operasi dengan teknik insisi kecil umumnya sepanjang 6-8 cm. Tulang dada pasien tidak perlu dibelah dengan gergaji. Sebagai gantinya, tulang iga akan diregangkan dengan alat khusus untuk menciptakan akses menuju jantung. "Ini sedang menjadi tren, perlu alat khusus, dan dokternya harus skillful," jelas dia.
Pasien yang menjalani operasi dengan sayatan kecil rata-rata bisa lebih cepat sembuh karena kerusakan jaringan lebih sedikit dibandingkan operasi konvensional. Tingkat peradangan dan kerusakan jaringan juga lebih kecil dibandingkan operasi biasa.
Selain itu, angka infeksi lebih rendah karena tulang dada pasien tidak dibelah sehingga tidak ada risiko infeksi tulang dada. Dari sisi estetis, teknik ini meninggalkan bekas luka yang lebih kecil.
Pasien yang cocok menjalani operasi dengan teknik MICS ialah pasien penyakit jantung koroner yang gejalanya tidak dapat diperbaiki lagi. Selain itu, teknik ini cocok untuk pasien jantung koroner yang sudah pernah menjalani pemasangan ring. Teknik ini juga bisa dilakukan oleh orang yang belum pernah terkena serangan jantung serta pasien penyakit jantung koroner dengan penyumbatan sudah mencapai 50% serta orang yang tidak obesitas. (Ant/OL-14)
Terkini Lainnya
Jemaah Haji yang Sakit Jantung Berhasil Dioperasi di Madinah
RSUD Tangerang Sukses Operasi Jantung Terbuka Perdana, Zaki Merespons
CVSKL Lakukan Prosedur MitraClip™ untuk Atasi Masalah Regurgitasi Katup Mitral Jantung
Bocah Dugaan Gagal Operasi Amandel Dinyatakan Meninggal Dunia
Pasien Operasi Jantung Diingatkan tidak Angkat Beban Berat
Netanyahu Jalani Operasi Pemasangan Alat Pacu Jantung
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap