Pencegahan Penyakit Harus Konsisten dan Terukur untuk Lindungi Masyarakat
![Pencegahan Penyakit Harus Konsisten dan Terukur untuk Lindungi Masyarakat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/a6de54b3181ef7965759be6357feac4b.jpg)
PENCEGAHAN penyebaran penyakit harus didasari kebijakan yang konsisten dan terukur untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.
"Upaya menemukan penyebab gangguan ginjal akut pada anak harus terus dilakukan. Para pemangku kepentingan dan masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyakit tersebut menyebar lebih luas," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/10).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah meneliti kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan temuan kasus gagal ginjal akut yang menyerang 131 anak di Indonesia.
Diduga kasus ini dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Adapun etilen glikol merupakan senyawa organik tak berwarna maupun berbau dan berkonsistensi kental seperti sirup pada suhu kamar.
Dugaan tersebut merupakan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang mempunyai kasus serupa. Pemerintah hingga kini belum menemukan bakteri atau virus spesifik yang menyebabkan gangguan ginjal akut tersebut.
Menurut Lestari, upaya pencegahan sambil konsisten mengkaji penyebab gangguan penyakit tersebut harus dilakukan untuk mencegah merebaknya penyakit itu. Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat sosialisasi masif terkait gejala penyakit yang menyerang ginjal pada anak itu harus dilakukan agar masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam proses pencegahan tersebut.
Diakui Rerie, keterlibatan semua pihak dalam mencari penyebab gangguan ginjal pada anak sangat diperlukan untuk mempercepat upaya pemerintah. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap pemerintah daerah juga ikut aktif mendorong percepatan pengkajian dan pencegahan penyakit yang di Gambia telah menelan korban puluhan anak meninggal dunia.
Menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, langkah-langkah pencegahan sejak dini harus dilakukan lewat berbagai upaya peningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman gangguan penyakit itu. Kepedulian masyarakat tentang asupan yang dikonsumsi anak dalam keseharian, tegas Rerie, juga harus ditingkatkan dan diarahkan pada konsumsi asupan yang sehat dan bergizi sesuai standar kesehatan yang dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik. (OL-14)
Terkini Lainnya
RSUD Kota Palangka Raya Bangun Ruang untuk Pasien Gagal Ginjal
Transplantasi Organ Masih Terkendala Kekurangan Donor
Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Antinyeri, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Kronis
Serba-serbi Transplantasi Ginjal
Deteksi Dini, Pasien Diabetes Sebaiknya Rutin Periksakan Kesehatan Ginjal
Di Indonesia, Kasus Gagal Ginjal Tertinggi Dialami Pasien di Bawah Usia 50 Tahun
Pola Pikir Positif Bantu Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru
Aniaya Anak, Gadis Indekos Jadi Terdakwa
Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
25 Rekomendasi Film Indonesia untuk Anak, Bisa Menjadi Inspirasi dan Edukasi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap