visitaaponce.com

Usulan Puteri Indonesia Sumut, Generasi Milenial Perlu Lakukan Lima Langkah Transformasi

Usulan Puteri Indonesia Sumut, Generasi Milenial Perlu Lakukan Lima Langkah Transformasi
Puteri Indonesia Sumatera Utara 2022, Sarah Pia Desideria Pandjaitan(Dok Instagram Sarah Pia Desideria Pandjaitan )

MOMENTUM peringatan hari Sumpah Pemuda 2022, generasi milenial perlu melakukan lima langkah transformasi. Tujuannya untuk meretas
hambatan-hambatan dalam pemaknaan dan pelaksanaan nilai-nilai Sumpah Pemuda.

Pendapat itu disampaikan oleh Puteri Indonesia Sumatera Utara 2022, Sarah Pia Desideria Pandjaitan kepada Media Indonesia, Jumat (18/10).

"Yang pertama, kita harus mentransformasikan pikiran. Kita harus bisa menentukan mana yang menjadi prioritas," tutur perempuan kelahiran 1997 ini.

Ia mencontohkan apa yang menjadi prioritas anak muda saat mengunggah sesuatu di media sosial dan dibaca banyak orang. "Jadi setiap hal yang dipikirkan, diucapkan dan dikerjakan generasi milenial akan membawa hal-hal positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Tidak hanya berkutat memikirkan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi," ujar Sarjana Hukum Internasional ini.

Kedua adalah transformasi karakter. Menurutnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini membantu generasi milenial menjadi kaya pengetahuan dunia termasuk budaya.

"Generasi milenial pun banyak mengadopsi budaya dari berbagai bangsa lain di dunia. Namun adopsi budaya tersebut jangan sampai menghilangkan budaya bangsa sendiri. Karakter kebangsaan yang kuat dapat menghindari hal itu terjadi," ucapnya.

Selanjutnya adalah transformasi hubungan. Perkembangan digital media dan sosial media telah membawa sesuatu yang jauh menjadi dekat. Namun di sisi lain juga membuat sesuatu yang dekat menjadi jauh.

Aspek berikutnya adalah transformasi pelayanan atau pengabdian. Sarah menilai generasi milenial di Indonesia saat ini belum banyak yang memiliki hati untuk mengabdi kepada negara dan sesama.

"Saya suka quote "Don't ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country" (Jangan bertanya
apa yang bisa diberikan negara untukmu, tetapi bertanyalah apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu). Hati untuk mengabdi, hati untuk berbuat sesuatu untuk Tanah Air adalah nilai-nilai yang ada dalam Sumpah Pemuda," tuturnya.

Hal ini juga yang menjadi alasan Sarah mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia. Sarah ingin agar rasa nasionalisme dan patriotismenya berada pada trek yang benar.

Dan yang terakhir adalah transformasi pengaruh. Sarah mengetahui banyak generasi milenial Indonesia memiliki pengaruh yang besar, bukan hanya di Tanah Air tetapi juga hingga mancanegara.

Namun hanya sedikit di antaranya yang memberi pengaruh positif dan memiliki nilai-nilai esensial. "Transformasi ini dapat memberi pengaruh yang jelas, mencerahkan, mendidik dan sekaligus dapat membangun gerakan-gerakan kebangsaan," ujarnya.

baca juga: Wakil Sumut dan Kalsel Dinobatkan Putera Puteri Maritim Indonesia 2022

Sarah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Perekonomian Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut ini menilai Sumpah Pemuda
memiliki dua makna. Pertama, Sumpah Pemuda lahir didasari semangat persatuan untuk berjuang. Kedua, Sumpah Pemuda muncul sebagai
bentuk dari rasa cinta Tanah Air (patriotisme).

"Sumpah Pemuda menjadi salah satu bukti bahwa saat itu generasi muda tidak berdiam diri. Mereka membangun gerakan besar untuk mendukung tercapainya kemerdekaan Indonesia. Hal itu cerminan rasa cinta Tanah Air generasi muda kepada tanah kelahirannya. Termasuk terhadap keragaman budaya dan bahasa keyakinan. "Seperti harmonisasi pemuda dalam kebhinekaan," lanjutnya.

Kedua makna tersebut masih perlu diperkuat lagi oleh generasi muda sekarang. Misalnya, jika dilihat dari minat generasi muda yang ketika itu aktif berdiskusi dan membangun gerakan kebangsaan, saat ini minim terdengar. Kalau pun hal itu diadakan melalui sosial media, terkesan hanya formalitas.

Perilaku anak-anak muda zaman sekarang juga sudah banyak bergeser dari budaya, etika dan norma-norma yang ada.

"Sumpah Pemuda juga kan awalnya didiskusikan bukan langsung dalam kongres atau pertemuan formal," kata Sarah yang aktif mengikuti berbagai ajang pageant dan delegasi kegiatan internasional.

Bahkan Sumpah Pemuda diawali dengan diskusi-diskusi yang diadakan di kamar kost. Tidak ada yang menyangka diskusi-diskusi kecil seperti itu kemudian melahirkan momentum penting dalam sejarah perjalanan bangsa.

Menurutnya generasi muda zaman sekarang seharusnya memiliki semangat yang sama untuk bisa mencapai kemerdekaan-kemerdekaan lain yang masih diperjuangkan bangsa. Terlebih, generasi muda saat ini didukung dengan teknologi yang memungkinkan banyak orang dari daerah berbeda, dapat bertemu setiap saat.

Keberagaman atau disebutnya sebagai "harmonisasi pemuda" yang muncul pada 1928 juga dia yakini dapat semakin kuat terjalin di tengah generasi muda sekarang. Sarah bahkan mengagumi harmonisasi generasi muda di Indonesia saat ini. (N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat