visitaaponce.com

Kolaborasi Polygon dan ITB Hasilkan Sepeda Listrik Untuk Solusi Pencegahan Pencemaran Udara

Kolaborasi Polygon dan ITB Hasilkan Sepeda Listrik Untuk Solusi Pencegahan Pencemaran Udara
Produksi Polygon E-bike Centenary hasil kerja sama Polygon Bikes dan ITB(Dok. Polygon BIkes)

EMISI dari kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang polusi udara di Indonesia. Melihat fakta itu, Polygon Bikes bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang pengembangan produk sepeda listrik (e-bike) inovatif untuk bisa ikut membantu mengatasi masalah bersama ini.

Hasil kolaborasi yang diberi nama Polygon E-bike Centenary itu telah diserahterimakan kepada Sekretaris Kabiner Pramono Anung Wibowo di Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta.

Selain Polygon E-bike Centenary, ITB juga menggarap ekosistem sarana transportasi ramah lingkungan lain dalam program Prototype in campus eBike, mereka juga menghadirkan charging station menggunakan panel surya dan shelter di setiap fakultas dan fasilitas yang mudah dijangkau oleh civitas kampus ITB.

“Prototype in campus eBike ITB, merupakan hasil riset yang kami lakukan bersama, untuk memberikan solusi hijau kebutuhan transportasi dalam kampus ITB,” jelas Yannes Martinus, dosen Fakultas Seni Rupa dan Design (FSRD) ITB.

Brand Marketing Polygon Bike Veronica Vivin mengatakan, sepeda listrik yang digarap Polygon dan ITB merupakan salah satu solusi yang ditawarkan pihaknya untuk mengurangi pencemaran udara di Jakarta.

“Dimulai dari langkah yang nyata yaitu mobilitas di area kampus, lalu mulai merambah ke mobilitas keseharian masyarakat,” lanjutnya.

Baca juga : Polygon dan ITB Kembangkan Sepeda Listrik Untuk Lingkungan Kampus dan Dukung Presidensi G20

Tak hanya sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran udara, e-bike juga diharapkan mampu menjadi solusi kemacetan ibu kota yang yang ternyata juga dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi. Hingga Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengungkapkan,kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kemacetan di Jabodetabek mencapai sekitar Rp71,4 triliun per tahun. 

Karena itu, Vivin menegaskan, gerakan transportasi hijau itu tidak hanya berhenti di area kampus saja, tapi nantinya akan diperluas hingga di sekolah, perkantora, bahkan hingga area dengan mobilitas tinggi lainnya. 

“Kami akan terus berusaha untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem yang lebih hijau,” tutur Vivin.

Rencananya sepeda listrik tersebut juga akan diserahkan untuk mendukung acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali November mendatang, bersama dengan sepeda listrik lain, Polygon G20 edition.

Berbeda dengan sepeda listrik yang biasa dikenal oleh masyarakat, Polygon e-bike hadir dengan fitur pedal assist, yaitu fitur yang mengharuskan pengendaranya untuk mengayuh sepeda agar bisa merasakan dorongan elektriknya.

Teknologi pedal assist membantu pengendara ketika harus melakukan commuting tanpa perlu merasa kelelahan karena tenaga dorongnya mencakup hingga kecepatan 25 km/jam. Selain itu, pengendara juga bisa tetap merasakan esensi dari berolahraga yang menjawab kebutuhan masyarakat akan kesehatan di tengah padatnya aktivitas. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat