Puisi Ayah untuk Hari Ayah Nasional 12 November
SEBAGAI anak berbakti, ungkapan terima kasih kepada ayah dapat disampaikan lewat Puisi. Ayah ialah orang kedua yang selalu sayang dan rela berkorban apapun kepada kita setelah ibu. Ayah ialah manusia kuat yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kita.
Demi menafkahi kita sebagai anaknya, ayah rela bekerja banting tulang sepanjang hari demi keluarga kecilnya. Rela kerja keras menyekolahkan anaknya sebagai tanggung jawab pemimpin keluarga yang siap berkorban jiwa dan raga. Sungguh mulia sosok ayah tercinta.
Nah, salah satu cara memberikan ungkapan terima kasih yaitu memberikan puisi tentang ayah yang paling terbaik. Berikut puisi ayah dengan segala tema.
Pahlawan Kesuksesanku karya Ardiyani Muninggar
Fajar telah menyapa pagiku
Kau jadikan hari mu, hari untuk pengorbanan
Pengorbanan mencari rezki, pengorbanan untuk mencari awal yang baru
Kau ajarkan aku arti perjuangan, kau ajarkan aku arti kesuksesan
Ayah mungkin tanpa mu aku tidak bisa seperti ini..
Mungkin tanpa mu aku tidak bisa berdiri di tengah-tengah impianku..
Impian untuk meraih keberhasilan
Impian untuk mencapai kemenangan…
Akulah si Telaga karya Sapardi Djoko Damono
Akulah si telaga: belayarkan di atasnya;
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
Perahumu biar aku yang menjaganya
Mata Hitam karya WS Rendra
Dua mata hitam adalah mata hati yang biru
Dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
Dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
Kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
Secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam
Setiap Ayah karya Alex R. Nainggolan
Di tubuh setiap ayah
Akan ada jalan pulang
Rumah yang bagai selimut
Dari kepala yang kusut
Telah ku gali-gali
Tangis yang kecut
Dan terduduk di sudut
Segala sesal yang sampai sekarang
Hanya tertunduk
Maka aku ingat ayah
Setiap percakapan
Yang abai kutafsirkan
Lalu ayah mengerubung
di setiap hari
Bahkan bertahun setelah dirinya pergi
Di setiap mata ayah
Selalu ada kegembiraan
Meski hanya sebentar
Bertemu
Atau percakapan yang biasa saja
Dengan anaknya
Di Kuburan Ayah karya Slamet Sukirnanto
Berteduh pohon kamboja berkembang
Tinggalmu yang kekal
Tak kenal lagi senyummu
Memikat hatiku
Ketika masih kanak
Bukan segunduk tanah
Kupuja. Kerna diharamkan agama
Adalah hidupmu
Mengenang di kalbu!
Kepada Bapak karya Gunoto Saparie
Ada peci putihmu tergantung di kapstok
Bertahun-tahun di sana sejak kau pergi
Namun jarum-jarum jam dinding berhenti
Dan kalender di tembok pun mendadak rontok
Ada potretmu mengabur di dekat pintu
Ada senyum tipis membayang harapan
Betapa berat rindu, bapak, tersendat di kalbu
Selalu kuingat kata-katamu tentang kehidupan
Tentang negara, agama, dan pengabdian
Kata-kata yang patah-patah, tertahan-tahan
Kami tak tahu, ternyata untuk yang penghabisan:
Ada sandalmu teronggok di ujung ranjang
Ada buku-bukumu, kitab-kitab menguning
Berjajar di rak, terserak di meja lantai
Ada yang tertinggal di hati Allah, kasihmu abadi
Ayah karya Syamsu Indra Usman
Ayah
Berilah aku sekendi air dingin
Bila datang kemarau panjang
Dalam aku menggapai cita-cita
Yang kau ikat pada tonggak
Kekerasanmu
Ayah
Berilah aku jalan untuk memilih
Jalan kebebasan untuk mendaki
Tangga yang selama ini kau belenggu
Kau tau dalam diriku mengalir darah seni
Yang haus keindahan memilih jalanku sendiri
Untukmu Ayahku karya Dina Sekar Ayu
Di keheningan malam
Datang secercah harapan
Untuk menyambut jiwamu datang
Sebercik harapan agar kau kembali pulang
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air mata
Tapi apalah daya
Semua harapan hilang sirna
Karena kau telah tiada
Ayahku tercinta
Ayah Terhebat karya Dinda Nursifa
Beruntungnya aku memiliki ayah sepertimu
Semua yang engkau lakukan memberikan contoh yang baik
Selalu sabar dan penyayang pada keluarganya
Berdiri paling depan untuk kebenaran
Engkau adalah ayah terhebat…
Rasanya tak pernah kau tunjukan wajah sedih
Senyum dan tawamu selalu terlihat dari bibirmu
Engkau selalu menebar kebaikan pada semua orang
Semangatmu pun tak pernah padam
Aku sayang sekali, wajah ayahku.
Pelita Hidup karya anonim
Izinkan aku tersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi
Berayun di lengan tanganmu yang kokoh
Merasakan damai hidup yang tak terganggu
Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu
Merasakan terang dunia meski malam telah tiba
Teduh kedamaian kau sajikan
Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit
Ku mohon aku selalu kecil agar kau tak menua
Desah nafasmu kembali tak terdengar berat
Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda
Aku mohon kau tetap ada
Bersama denganku seperti hari lalu
Memeluk erat menghujani dengan kecupan penawar sakit. (OL-14)
Terkini Lainnya
Pahlawan Kesuksesanku karya Ardiyani Muninggar
Akulah si Telaga karya Sapardi Djoko Damono
Mata Hitam karya WS Rendra
Setiap Ayah karya Alex R. Nainggolan
Di Kuburan Ayah karya Slamet Sukirnanto
Kepada Bapak karya Gunoto Saparie
Ayah karya Syamsu Indra Usman
Untukmu Ayahku karya Dina Sekar Ayu
Ayah Terhebat karya Dinda Nursifa
Pelita Hidup karya anonim
Khitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Masuk Kampus Unggulan berkat Puisi
Pengertian Rima dalam Puisi serta Jenis dan Contoh
10 Syair Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah
Sajak Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Bagian II
Lima Puisi Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah
Aplikasi Gemini Kini Sediakan Opsi Bahasa Indonesia
Buronan Thailand Pakai Google Translate Selama Sembunyi di Indonesia
Rumah Akademik Masa Depan Profesional dan Kreatif di Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Megawati Heran Banyak Orang Bilang “Saranghaeyo” daripada “Aku Cinta Kamu”
Prosa: Penjelasan, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contoh
Mengenal Penokohan yang Umum Digunakan dalam Cerita Fiksi, Novel, ataupun Cerpen
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap