visitaaponce.com

Mahasiswa FTUI Gagas Panel Surya Gulung dari Limbah Plastik

Mahasiswa FTUI Gagas Panel Surya Gulung dari Limbah Plastik
Tiga mahasiswa penggagas parasol, Afra Moedya Abadi, Tiffany Liuvinia, dan Yosep Dhimas Sinaga(ANTARA/Foto: Humas UI)

TIGA mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggagas panel surya gulung dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai salah satu komponennya, yang mereka beri nama Printable Alternative Solar Roll (Parasol).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Afra Moedya Abadi, Tiffany Liuvinia, dan Yosep Dhimas Sinaga dari Departemen Teknik Kimia FTUI angkatan 2020.

"Pembuatan Parasol dilatarbelakangi beberapa hal. Pertama, karena Indonesia menjadi penyumbang limbah plastik terbesar di dunia. Kedua, berkaitan dengan krisis energi terutama dengan panel surya silikon yang beredar di Indonesia masih ada kekurangan," kata Yosep Dhimas Sinaga dalam keterangan resmi, Sabtu (19/11).

Baca juga: Star City, Konsep Kota Futuristik Bawah Laut Karya Mahasiswa UI

Dari kedua latar belakang tersebut, lanjutnya, mereka akhirnya tergerak untuk membuat Parasol. Inovasi panel surya alternatif ini dirancang dalam bentuk plastik gulung yang praktis, fleksibel, dan semitransparan.

Parasol memanfaatkan prinsip perovskite solar cell dengan nilai efisiensi yang mampu bersaing dengan panel surya konvensional.

Pemilihan sampah plastik PET (polyethylene terephthalate) dilakukan sebab plastik jenis ini yang paling mudah ditemukan serta didaur ulang dengan biaya yang tidak terlalu tinggi. Hal ini juga selaras dengan prinsip Parasol yang fleksibel.

Parasol memiliki cara kerja yang mirip seperti panel surya silikon pada umumnya, yaitu memanfaatkan sinar matahari. Ia memiliki bentuk yang praktis dan dapat bekerja pada kondisi minim cahaya matahari.

Manufakturnya yang lebih sederhana membuat Parasol memiliki harga jauh lebih terjangkau dibandingkan panel surya konvensional. 

Selain itu, Parasol merupakan panel surya yang lebih ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah plastik PET sebagai salah satu komponennya.

Selain itu, sampah PET pun merupakan sumber pencemaran tertinggi dari semua jenis sampah plastik. Maka, potensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi lebih besar.

Berkat desain Parasol, tim UI berhasil menjuarai kompetisi ESG Symposium 2022 Hacks to Heal Our Planet: ESG Idea Pitching Regional Competition yang diselenggarakan oleh PT Siam Cement Group (SCG).

Pada tingkat nasional, tim UI terlebih dahulu mengalahkan 230 tim dari Indonesia sebelum melaju ke tingkat regional.

Pada kompetisi ESG 2022 di tingkat regional, Tim UI kembali berjaya setelah mengalahkan lima tim lain dari beberapa negara Asia Tenggara yang mewakili negaranya masing-masing. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat