GNIK Dukung Program Indonesia Unggul
![GNIK Dukung Program Indonesia Unggul](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/cc6c1719f29ba3aff56553bf359f8810.jpg)
SEMUA organisasi profesi, pelajar, serta mahasiswa diajak untuk mendukung Program Indonesia unggul yang menargetkan 1 juta orang kompeten pada 2024. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pengarah Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo saat pembukaan Kolaborasi Nasional menuju Indonesia Kompeten 2030 di Bogor, Sabtu (26/11).
Yunus mengatakan kegiatan ini merupakan platform terbuka bagi siapapun yang berkontribusi dalam program Indonesia Unggul. Ia mengatakan GNIK berperan dalam membangun kolaborasi menuju Indonesia Kompeten 2030 melalui pembentukan ekosistem Talenta Unggul dalam identifikasi, pengembangan, sebagai agen perubahan, dan jembatan antarberbagai pemangku kepentingan; pemerintah, praktisi industri dan akademisi di bidang MSDM
"Kontribusi GNIK dalam kegiatan ini dirupakan dalam jajak pendapat mendefinisikan Karakter Kepemimpinan Nasional Periode 2024–2029 yang seyogyanya menjadi karakter calon pemimpin Indonesia masa depan dan akan mampu mengantarkan negara ini sebagai negara berkekuatan ekonomi nom0r 5 terbesar sesuai analisa salah satu Lembaga riset independen Internasional," jelasnya.
Yunus menyampaikan, GNIK menargetkan enam tujuan untuk mendorong program Indonesia Kompeten. Pertama, memastikan keberlanjutan pengembangan sumber daya manusia melalui sertifikasi untuk 40.000 human capital profesional Indonesia. Kedua, mendorong kualitas angkatan kerja melalui program pemagangan nasional dan atau studi independen bersertifikat untuk 400 ribu pencari kerja, mahasiswa, dosen, atau ASN pada 2022 dan 2024.
Ketiga, mengundang partisipasi para pemangku kepentingan membangun daya saing nasional melalui program-program kolaborasi berskala nasional. Keempat, mempersiapkan kebutuhan dan kapasitas sumber daya manusia di sektor prioritas melalui industry transformation strategy (ITS), Job Future map (JFM), dan manpower plan (MP).
"Kelima, memastikan keselarasan antara kurikulum pendidikan nasional dengan persyaratan dan kebutuhan industri. Dan keenam menciptakan sinergi antara semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bekerja sama mendorong daya saing sumber daya manusia nasional," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan bahwa meskipun kondisi ketenagakerjaan semakin membaik dengan angka pengangguran menurun ke 5,86%, namun Indonesiua masih harus menjawab peluang dalam menyambut puncak bonus demografi 2030. Menurut Menaker, tiga tantangan besar tersebut adalah rendahnya kualitas dan produktivitas angkatan kerja Indonesia, fenomena teknologi 4.0 yang berdampak besar pada pergeseran kebutuhan akan kompetensi dan keterampilan kerja serta instabilitas politik dan perkonomian yang mendorong dunia ke arah krisis pangan dan resesi ekonomi global yang pasti akan kita rasakan dampaknya di Indonesia.
"Perlindungan dan pengakuan terhadap kompetensi sumber daya manusia kita ditunjukkan dengan adanya sertifikasi kompetensi. Sertifikat kompetensi juga memiliki manfaat yaitu sebagai alat untuk memudahkan rekrutmen pegawai, memudahkan penempatan dan penugasan serta memudahkan pengaturan penegmbangan karir dan diklat pegawai," jelasnya.
Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030 dihadiri sekitar 300 Direktur Manajemen se-Indonesia. Ketua Advisory Committee GNIK, Dr Achmad S. Ruky, MBA menyampaikan bahwa Top 300 HR leaders di Indonesia ini berkumpul untuk memberikan solusi bagaimana membangun SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. "Sudah saatnyalah praktisi MSDM memikirkan lebih dari wilayah tanggjungjawabnya untuk kepentingan bangsa secara luas," jelasnya. (RO/OL-15)
Terkini Lainnya
SHL Global Akuisisi Eshael Indonesia Perkaya Solusi Talenta Organisasi
38 Perusahaan Raih Human Capital & Performance Award
Indonesia Human Capital Summit Digelar 6-7 November 2023
PGN Solution Raih 2 Kategori Penghargaan TOP Human Capital Awards 2023
Mengangkat Isu Human Capital dalam Pilpres 2024
Perusahaan Perlu Strategi dalam Kelola Talenta Generasi Z
Kemudahan Perizinan Usaha Diharapkan Tingkatkan Pendapatan Perkapita Indonesia di 2045
Banggar dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro untuk RAPBN dan RKP 2025
Kemenko PMK: Reformasi Birokrasi Fokus Turunkan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Pembangunan Jangka Panjang Indonesia Emas 2045 Harus Akomodasi Ide Pemuda
Habib Luthfi Ajak Masyarakat Dorong Polri Laksanakan Tugas dengan Baik
Kolaborasi dan Efisiensi Kunci Majukan Industri Kepelabuhanan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap