visitaaponce.com

Perpustakaan Nasional Siapkan 3 Juta Konten Kreatif Menuju Transformasi Digital

Perpustakaan Nasional Siapkan 3 Juta Konten Kreatif Menuju Transformasi Digital
Petugas memantau mesin Telelif yang digunakan untuk mengembalikan buku secara otomatis di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (22/3/2021).(ANTARA/ SIGID KURNIAWAN)

PERPUSTAKAAN nasional kini mulai bertransformasi menjadi suatu badan yang menyediakan literasi berbasis digital. Bahkan, tiga juta konten kreatif literasi berbasis digital disiapkan agar memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi yang mendorong menjadi peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan.

Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, saat membuka Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi di Surabaya, Jawa Timur. Dari program ini, antardaerah bisa saling bertukar ilmu dan kreativitas dalam pengembangan Perpustakaan di era digital saat ini.

Baca juga: Buka Pelatihan bagi Perempuan Rentan, Mengayu Raih Pendanaan SIF

Baca juga: Komisi I DPR Minta Pemerintah Evaluasi

Muhammad Syarif Bando mengatakan program ini sudah dijalankan di perpustakaan di tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga desa di Indonesia, dengan menghasilkan berbagai produk kreatif UMKM dari 33 daerah provinsi di Indonesia. Stan-stan ini adalah bagian dari olah kreatif perpustakaan daerah, mulai aneka makanan khas, kerajinan, dan olah tangan kreatif daerah tersaji di setiap stan.

"Dari hasil kreatif ini, Perpustakaan Nasional akan mentransformasi diri dengan digital berbasis konten kreatif, dan segera menyiapkan tiga juta konten kreator mulai awal 2023 nanti, untuk menggantikan karya terapan bacaan dan literasi," kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Zainudin Maliki, menyampaikan bahwa era digital masih belum sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat untuk literasi dan berkreatif. "Teknologi digital belum digunakan secara produktif, bahkan ada yang menggunakan untuk menyebar hoaks. Di sinilah perpustakaan didorong untuk mengambil peran," kata Zainudin.

Meski pemerintah diakui belum hadir karena anggaran untuk Perpustakaan Nasional sebesar Rp600 miliar atau jauh di bawah estimasi Rp1 triliun untuk seluruh Indonesia, Zainudin menilai Perpustakaan Nasional dinilai sudah bekerja maksimal.

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Di tahun 2020-2021 sudah memberikan manfaat kepada masyarakat dengan nilai efektivitas program 4,09 dari skala 1-5. Hingga, total benefit program ini mencapai lebih dari Rp570 miliar. (H-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat