Beda Makna Allah Al-Wadud dengan Ar-Rahim
![Beda Makna Allah Al-Wadud dengan Ar-Rahim](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/e45d39c20cc9134157555729e9a2c1d7.png)
KEMBALI kita membahas salah satu dari 99 asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT. Kali ini kita akan membahas salah satu asma Allah yang berupa Al-Wadud atau Yang Maha Mencintai atau Penyayang.
Kalau dilihat dari pemaknaan sekilas, kayaknya enggak ada beda antara Al-Wadud dengan Ar-Rahim. Keduanya berarti Yang Maha Mencintai atau Yang Maha Menyayangi. Berikut penjelasan rincinya sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Beda Al-Wadud dengan Ar-Rahim
Sekilas memang sama antara Al-Wadud dengan Ar-Rahim. Namun Ar-Rahim itu ialah Allah sebagai Zat yang Maha Mencintai seluruh hamba yang sedang mengalami kesusahan. Sedangkan Al-Wadud ialah Allah sebagai Zat yang Maha mencintai kebaikan untuk seluruh hamba-Nya, entah yang sedang mengalami kesusahan maupun tidak.
Baca juga: Anak Baca Yasin di Makam Ibunda, Arwah Permakaman Bahagia
Jadinya lebih umum, begitu. Memang akar kata dari Al-Wadud, yakni الوُدُ berarti cinta yang tak terikat dan nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya ialah murni dari cinta itu.
Prof. Habib Quraish Shihab menjelasakan bahwa cinta adalah dialog antara dua aku. Kebaikan yang Allah berikan untuk seluruh hamba ialah salah satu cara-Nya untuk berdialog kepada kita hamba-Nya.
Hamba Al-Wadud
Allah sudah jelas mencintai kita, tetapi pertanyaannya apakah kita sudah mencintainya balik? Jangan-jangan cinta yang kita ikrarkan itu palsu atau sekadar gombalan. Bisa jadi, ya?
Baca juga: Memahami Asmaul Husna Allah Al-Hakim yang Memiliki Hikmah
Habib Husein Ja'far al-Hadar memberikan keterangan dalam bukunya, Seni Merayu Tuhan, bahwa salah satu upaya seseorang hamba untuk dapat merayu Tuhannya (bukan mendikte) yakni selalu berbuat kebaikan, bahkan menjadikan diri ini sebagai sumber dari kebaikan itu. Karena apa? Ini karena Allah Al Wadud yang sudah jelas merayu dan mencintai kita. Sedangkan sebagai yang dicintai, sebagai yang dirayu, selayaknya kita juga ikut menyambut rayuan-Nya.
Sebagai akhiran, Imam Al-Ghazali menegaskan seorang hamba yang pantas memiliki nama Al-Wadud ialah mereka yang mencintai dan menyayangi sesuatu yang berada pada orang lain seperti ia menyayangi dan mencintai dirinya sendiri. (OL-14)
Terkini Lainnya
Beda Al-Wadud dengan Ar-Rahim
Hamba Al-Wadud
Asmaul Husna Allah Al-Majid Himpun Makna Al-Jalil, Al-Wahhab, Al-Karim
Memahami Asmaul Husna Allah Al-Hakim yang Memiliki Hikmah
Asmaul Husna: Allah Al-Wasi Punya Keluasan tanpa Batas
Asmaul Husna: Allah Al-Ali Miliki Derajat Kemuliaan yang Tinggi
Asmaul Husna: Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Asmaul Husna: Al-Qabidh-Al-Basith Maha Menyempitkan dan Melapangkan
Definisi Kurban dan Waktu Disyariatkan bagi Umat Islam
Bacaan Ayat Kursi Latin dan Artinya, Amalkan Setiap Hari ini Manfaatnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap