visitaaponce.com

KLHK Jalin Kerja Sama dengan Singapura untuk Implementasi FOLU Net Sink

KLHK Jalin Kerja Sama dengan Singapura untuk Implementasi FOLU Net Sink
Penandatanganan MoU oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono dan CEO Temasek Foundation, Mr. Ng Boon Heong.(Dok Humas KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menjalin kesepakatan untuk kerja sama dengan beberapa pihak dalam mendukung implementasi mendukung implementasi Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Indonesia. Terbaru, Temasek Foundation yang merupakan  organisasi nirlaba yang berbasis di Singapura sepakat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam cita-cita besar menekan emisi gas rumah kaca.

Kesepakatan dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono dan CEO Temasek Foundation, Mr. Ng Boon Heong. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dan jajaran Eselon I terkait.

Pada sambutannya, Siti menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Temasek Foundation dalam implementasi FOLU Net Sink 2030, khususnya di Provinsi Sumatra Selatan.

Baca juga: Menteri PPPA: Keterwakilan Perempuan di Dunia Politik Masih Alami Peminggiran

Baca juga: Perhutani Raih Predikat Badan Publik Informatif dari KIP RI

"Kerja sama dengan Temasek Foundation akan menjadi bagian dari tekad Indonesia untuk menjadi role model dan mendukung pencapaian komitmen iklim global dan nasional Indonesia," kata Siti dalam keterangan resmi, Kamis (15/12).

Ia menyatakan, strategi FOLU Net Sink 2030 Indonesia telah mendapat perhatian global, dan berbagai mitra internasional seperti Amerika Serikat dan Inggris yang menyatakan dukungannya. MoU antara KLHK dan Temasek Foundation merupakan kerja sama pertama KLHK dengan yayasan internasional yang dapat melengkapi upaya implementasi pelaksanaan rencana operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia.

"Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 yang ditetapkan pada 24 Februari 2022, menyiratkan berbagai langkah kebijakan, dan implementasi terkait kehutanan dilakukan, sehingga pada tahun 2030 emisi karbon menjadi netral, dan penyerapan/penyimpanan karbon alam akan lebih besar daripada emisi karbon di sektor kehutanan," beber Siti.

Seperti diketahui, sektor FOLU, yang berkontribusi terhadap 60% target pengurangan emisi Indonesia, akan mencapai penyerapan karbon bersih pada tahun 2030. Pasca tahun 2030 sektor FOLU ditargetkan sudah dapat menyerap GRK bersamaan dengan kegiatan penurunan emisi GRK dari aktivitas transisi energi atau dekarbonisasi serta kegiatan eksplorasi sektor lainnya, tidak terkecuali sektor pertanian, untuk mencapai netral karbon/net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Melalui MoU tersebut, maka kedua pihak sepakat untuk kerja sama dalam inovasi percontohan dan model berkelanjutan dalam upaya melindungi, memulihkan, dan/atau mengelola ekosistem pesisir dan darat, mengelola secara berkelanjutan, merestorasi lahan terdegradasi, memitigasi emisi GRK dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat, melakukan mitigasi dan adaptasi cuaca eksteim dan untuk mendukung pengelolaan sampah.

Adapun bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bentuk proyek bersama, pertukaran pengetahuan dan informasi yang menjadi kepentingan bersama, promosi hasil kerja sama di forum internasional, dan bentuk kegiatan lain yang akan disepakati bersama.

Kerja sama dengan Temasek Foundation menyiratkan keterbukaan KLHK menerima dukungan dari berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga non pemerintah, dalam upaya pengimplementasian dan pencapaian target-target FOLU Net Sink 2030 Indonesia. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat