Orangtua, Jangan Abaikan Anak yang Enggan Masuk Sekolah Usai Liburan
![Orangtua, Jangan Abaikan Anak yang Enggan Masuk Sekolah Usai Liburan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/e6b22090d05125c189b6afb8d8bc0f06.jpg)
PSIKOLOG anak, remaja, dan keluarga Rosdiana Setyaningrum mengingatkan orangtua agar tidak mengabaikan kondisi berikut apabila menemukan tanda-tanda anak enggan kembali ke sekolah setelah melewati masa liburan.
"Kalau dia enggan sekali, harusnya kita sebagai orangtua mesti cari tahu ada apa. Kemungkinan besar ada apa-apa di sekolah yang membuat dia itu nggak senang ke sekolah," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, Selasa (3/1).
Rosdiana mengatakan biasanya anak-anak akan merasa semangat kembali ke sekolah karena menunggu momen bertemu serta bertukar cerita dengan teman-temannya.
Baca juga: Ini Harus Diperhatikan Orangtua Saat Mengajari Anak Berbagi
Jika anak memang tidak memiliki masalah terkait sekolah, Rosdiana mencatat keengganan yang dialami oleh anak paling tidak hanya sekadar malas bangun pagi.
Psikolog itu menyarankan agar orangtua dapat mengingatkan kepada anak-anak mengenai kesenangan-kesenangan mereka jika bersekolah dan aktivitas-aktivitas yang mereka sukai jika bersekolah.
Jika anak tetap enggan, orangtua didorong mencari tahu alasan atau penyebab mengapa anak enggan ke sekolah misalnya membuka pembicaraan dengan pihak sekolah hingga berkonsultasi dengan psikolog.
"Apakah misalnya ada pelajaran-pelajaran yang dia takuti, apakah dia mengalami bully, apakah misalnya dia di rumah terlalu di-protect lalu dimanjain jadinya kurang mandiri sehingga ada di sekolah sendiri itu tidak menyenangkan buat dia. Kita harus lihat lagi alasannya kenapa," kata dia.
Rosdiana mengatakan jika rutinitas harian seperti waktu bangun tidur, makan, dan durasi istirahat tidak berubah signifikan selama masa liburan, seharusnya anak akan tetap baik-baik saja ketika masa liburan berakhir.
Dalam kasus yang kerap Rosdiana temui, terkadang beberapa anak justru kurang mendapatkan istirahat yang cukup selama liburan karena memiliki tuntutan untuk tetap belajar atau mengikuti les tertentu.
Hal ini bisa saja membuat anak merasa enggan untuk kembali ke sekolah setelah liburan.
"Kalau mereka ada les dan lesnya itu melelahkan secara fisik, dan liburannya itu lelah secara fisik misalnya hiking, ada baiknya saat seminggu pertama mereka sekolah, nggak usah les dulu. Jadi supaya badannya adjust dulu," ujar dia.
Anak juga bisa saja mengalami post-vacation blues. Akan tetapi, menurut Rosdiana, post-vacation blues biasanya akan hilang seiring dengan kembalinya rutinitas sehari-hari. Post-vacation blues biasanya terjadi karena masa liburan yang terlalu panjang hingga beberapa bulan.
Jika kondisi post-vacation blues terus menetap pada anak, orangtua diminta merefleksikan kembali kondisi anak selama liburan berlangsung, apakah anak menikmati masa liburan atau justru merasa anxiety hingga depresi selama liburan.
"Itu yang harus kita perhatikan. Pokoknya anak-anak, kalau misalnya ada sesuatu yang kelihatannya berbeda itu harus kita aware," lanjut Rosdiana.
Yang tidak kalah penting, imbuh dia, orangtua juga harus menyiapkan diri sendiri sebelum dan sesudah masa liburan. Jangan sampai orangtua yang justru merasa enggan untuk kembali bekerja atau melakukan aktivitas rutin sehingga anak mungkin saja menangkap energi tersebut dan ikut-ikutan merasa malas.
"Harus siap sebelum liburan atau sebelum masuk lagi ke pekerjaan atau ke rutinitas. Kalau tanpa sadar orangtuanya ngeluh, 'Aduh, besok ngantor lagi, nih, capek', anak-anak kan jadinya juga kayak menangkap 'Oh, nggak enak, ya'," kata Rosdiana. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Pola Pikir Positif Bantu Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru
Aniaya Anak, Gadis Indekos Jadi Terdakwa
Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
25 Rekomendasi Film Indonesia untuk Anak, Bisa Menjadi Inspirasi dan Edukasi
Belum Diakomodasi, Puluhan Emak-Emak di Depok kembali Gelar Aksi Tuntut Kepastian PPDB
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Pertengkaran Anak-anak saat Liburan, Ini Cara Mengatasinya
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap