visitaaponce.com

Buku Jurnal Kopi Nusantara Potret Kopi dari Hulu ke Hilir

Buku Jurnal Kopi Nusantara Potret Kopi dari Hulu ke Hilir
Para peserta Kompetisi Roasting pada Festival Kopi Nusantara 2023 di Komplek Media Group Network Kedoya Jakarta Barat, Kamis (2/2)(MI/ Moh Irfan)

MEDIA Indonesia melalui unit usaha penerbitannya, Media Indonesia Publishing, meluncurkan buku Jurnal Kopi Nusantara saat acara Festival Kopi Nusantara di Kompleks Media Group Network, Jumat (3/2).

Peluncuran buku tersebut merupakan bagian dari tradisi penerbitan buku setiap hari ulang tahun (HUT) Media Indonesia.

Salah satu tim penyusun buku Jurnal Kopi Nusantara dari Media Indonesia Publishing, Iis Zatnika, menjelaskan bahwa buku ini merupakan hasil kurasi dari artikel-artikel di halaman Jurnal Kopi yang terbit setiap Minggu di Media Indonesia.

"Kita ingin mengabadikan tulisan-tulisan, foto-foto, desain grafis, yang bagus-bagus dari teman-teman dapur redaksi Media Indonesia," ungkap Iis saat acara peluncuran, kemarin.

Menurut Iis, tim penyusun cukup kebingungan menentukan tulisan-tulisan yang akan dimuat. "Semuanya bagus sebenarnya, tapi kita pilih beberapa tema yang dirasa paling pas," jelasnya.

Baca juga: Kopi Berselera Tinggi

Buku ini sendiri berupaya memotret keberadaan kopi dari hulu ke hilir dan aspek sustainability-nya. "Kita potret juga keberadaannya dari mulai petani, kedai kopi, sampai barista, serta seluruh ekosistem yang hadir di sana, termasuk kompetisi-kompetisinya," katanya.

Iis menyebut bahwa Media Indonesia punya keterikatan yang cukup baik dengan kopi. "Kita punya komitmen, menyelenggarakan festival kopi ini saja sudah lima tahun berturut-turut. Artinya komitmennya luar biasa, halaman jurnal kopi ini juga akan terus kita terbitkan," kata Iis.

Lebih jauh, lanjutnya, Media Indonesia percaya kopi melambangkan peradaban dan pertumbuhan bangsa.

"Ini bukan hanya ketika diseruput berasa sensasi dan aromanya, tapi di balik itu ada perjuangan para petani, keterampilan para barista, yang bisa sampai ke ajang internasional dan juara, hingga pertumbuhan UKM-nya," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) yang juga diplomat Indonesia, Bagas Hapsoro mengapresiasi kehadiran buku Jurnal Kopi Indonesia. "Buku ini luar biasa. Buku ini saya perhatikan sudah mengetahui arah kopi Indonesia itu ke mana," katanya.

Bagas menyampaikan bahwa masih banyak orang Indonesia tidak mengerti betapa kopi mempunyai nilai yang lebih besar dari sekadar ekonomi, termasuk memuat aspek kearifan lokal dan perlindungan lingkungan hidup.

"Direktur Pemberitaan Media Indonesia Ade Alawi menulis bahwa keanekaragaman dan keistimewaan kopi kita juga merupakan diplomasi bangsa. Saya hampir 40 tahun sebagai diplomat kementerian luar negeri. Di Kemenlu sudah ada kurikulum mengenai kopi untuk diplomat yang baru join," ungkapnya.

Yang ia perhatikan dari buku ini juga ialah perhatian kepada petani yang demikian besar. Hal tersebut sesuai misi Aski.

"Harapan saya dengan adanya buku ini jadi semacam kitab wajib, jangan baca dari luar. Soal data bisa diperbarui, tapi kalau sudah wartawan yang reliable, yang sudah punya kredensial, saya yakin dengan bahasa yang mudah dimengerti, lebih enak daripada yang bahasa trendi," katanya.

Aceng, barista train dan praktisi kopi, juga menyampaikan antuasiasmenya terhadap buku tersebut.

"Buat teman-teman yang masuk di dunia bisnis kopi bisa disempatkan untuk membaca Jurnal Kopi Nusantara. Materinya luar biasa, mudah dipahami, kata-katanya simpel," kata Aceng.

Ia menyebut buku ini memuat secara lengkap artikel kopi dari Sabang sampai Merauke. "Dari hulu sampai hilir, dari teknik penanaman, pemilihan benih, untuk teman-teman yang belum mengetahui teknik dan proses penanaman kopi, sampai di finishing, di kopi bisnisnya, itu ada semua," pungkasnya. (Ifa/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat