visitaaponce.com

Pasangan Childfree Bisa Saja Berubah Pikiran di Masa Depan

PSIKOLOG klinis anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo memandang pasangan atau seseorang yang memilih untuk tidak mempunyai anak atau childfree bisa mengubah keputusan tersebut di masa depan.

"Setiap pasangan punya alasan yang berbeda dari lainnya. Ada yang memutuskan secara permanen atau temporer, yang mana dia bisa saja berubah pada kemudian hari," kata psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) itu, Jumat (10/2).

Pilihan childfree atau tidak memiliki anak bukanlah sesuatu yang ajek. Jika keputusan childfree berubah di kemudian hari, Vera menilai hal itu merupakan kewajaran.

Baca juga: Psikolog: Childfree Adalah Pilihan

Latar belakang pengalaman hidup setiap individu juga dapat berkontribusi atas keputusan untuk memilih childfree, apakah alasan itu menyangkut kesehatan fisik, mental, dan sebagainya.

Menurut Vera, keputusan childfree juga dapat terkait dengan konsep kebahagiaan yang berbeda-beda setiap individu.

"Ada yang bahagia dengan memiliki anak dan ada yang bahagia dengan tidak memiliki anak," kata Vera.

Wacana tentang childfree menjadi fenomena yang belakangan banyak dibicarakan warganet, menyusul pernyataan pemengaruh Gita Savitri yang secara terbuka memutuskan untuk childfree.

Vera menilai fenomena itu dapat dijadikan momentum sebagai pengingat bagi orangtua untuk terus belajar tentang pengasuhan anak jika keputusan childfree terkait dengan pengalaman seseorang di masa kecil.

Sebelum seseorang memutuskan memilih childfree, sebaiknya hal tersebut harus dibicarakan dan didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan serta pihak keluarga masing-masing. Dengan begitu, seluruh pihak dapat menemui kesepakatan terbaik.

Apalagi, keputusan untuk childfree masih dianggap tidak biasa oleh kultur masyarakat Indonesia. Vera menilai hal itu juga harus disiapkan terlebih dahulu sebelum bulat memilih childfree.

"Kesiapan untuk menghadapi penilaian orang lain yang memiliki pemikiran berbeda karena childfree di Indonesia masih cenderung dianggap sebagai sesuatu di luar kebiasaan," pungkas Vera. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat