visitaaponce.com

55 Persen Waktu Masyarakat Indonesia Dihabiskan di Open Internet

55 Persen Waktu Masyarakat Indonesia Dihabiskan di Open Internet
Pemaparan hasil riset tentang pola konsumsi digital masyarakat Indonesia(MI/Meilani Teniwut)

MASYARAKAT Indonesia disebut mulai mengubah pola konsumsi digital, salah satunya lebih banyak menghabiskan waktu di open internet yang terdiri dari saluran seperti OTT/CTV, streaming musik, berita atau website dan gim online.

Hal itu diungkap melalui penelitian yang dilakukan oleh pemimpin teknologi periklanan global, The Trade Desk, dan kantar kepada 1.000 masyarakat Indonesia berusia 16-25 tahun pada september 2022.

Penemuan dari hasil risetnya mengungkap fakta masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di open internet. Dari 283 jam yang dihabiskan rata-rata konsumen Indonesia di media digital dalam sebulan, 55% waktu tersebut dihabiskan di open internet.

Riset yang dilakukan The Trade Desk menyoroti pergeseran penggunaan dari media sosial, platform User Generated  Content (UGC) dan live streaming game menuju saluran-saluran di open internet. Data menunjukkan masyarakat Indonesia berencana untuk meningkatkan konsumsi open internet secara signifikan dalam enam bulan ke depan yang dipimpin oleh saluran-saluran seperti situs berita/web, OTT/CTV dan streaming musik/audio.

"Masih banyak yang belum menyadari bahwa konten daring menarik yang biasa mereka nikmati adalah bagian dari open internet. Konsumen saat ini menghabiskan banyak waktu berkualitas mereka di open internet. Riset pertama di Indonesia ini mengidentifikasi kesempatan menarik bagi para pemasar yang mencari cara baru di luar media sosial untuk beriklan dan di saluran open internet adalah tempat para audiens lebih aktif," ujar General Manager Indonesia The Trade Desk Purnomo Kristiano, Rabu (15/2).

Kualitas premium (44%) dan kredibilitas (25%) menjadi faktor utama dalam memilih konten. Riset ini juga menunjukkan open internet adalah tempat para konsumen menemukan konten seperti ini, terutama konten OTT/CTV dan streaming musik/audio yang paling banyak diasosiasikan dengan konten premium dan kredibel.

Di saat bersamaan, fokus terhadap konten premium dan kredibilitas mempengaruhi pandangan masyarakat Indonesia terhadap brand yang beriklan di open internet. Ketika membandingkan platform konten premium dengan platform UGC, 67% masyarakat Indonesia cenderung lebih memercayai brand yang beriklan di OTT.

Baca juga: Dampak Kecanduan Internet Dapat Lebih Parah daripada Narkoba

Dian Gemiano, selaku CMO Gramedia Group dan Ketua Umum Digital Association (IDA), mengatakan, meski masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari separuh waktunya di open internet, periklanan digital masih belum selaras dengan kebiasaan ini. Faktanya, belanja iklan di luar ekosistem open internet setidaknya masih tiga kali lebih besar dibandingkan di open internet.

"Riset ini, yang dilakukan oleh pemimpin periklanan global yang kredibel seperti The Trade Desk, menawarkan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya dan akan memperdalam pemahaman kita atas open internet serta membantu pemasar dan penerbit untuk menyadari nilai dari open internet," ungkap Dian.

Menurut riset ini, sebelum makan siang dan setelah jam kerja menjadi waktu penggunaan open internet relatif lebih tinggi dibanding dengan media sosial dan platform UGC. Penggunaan open internet meningkat ketika masyarakat Indonesia mengakses situs berita/web sebagai bagian dari perjalanan panjang mereka ke tempat kerja.

Sebagai hasilnya, aktivitas pada situs berita/web melampaui saluran media umumnya sebesar 35% pada pukul 06.00 hingga 13.00.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat