visitaaponce.com

Kasus Kanker Melonjak Akibat Pola Hidup Kurang Sehat

Kasus Kanker Melonjak Akibat Pola Hidup Kurang Sehat
Warga keluar dari mobil pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk deteksi dini kanker.(Antara)

KETUA Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Cosphiadi Irawan mengungkapkan tingginya angka kasus kanker di dunia, termasuk Indonesia, akibat pola hidup yang kurang sehat. Seperti, mengonsumsi makanan cepat saji dan junkfood.

"Tingginya angka kematian kanker tersebut disebabkan pola hidup yang kurang sehat. Seperti, konsumsi makanan cepat saji, kurang aktivitas fisik, merokok dan minum alkohol," jelasnya, Senin (20/2).

Baca juga: BPJS Kesehatan Ingin Deteksi Dini Kanker Dioptimalkan

Pada 2020, sekitar 10 juta penduduk dunia meninggal akibat penyakit kanker. Dari tahun ke tahun, jumlah ini dilaporkan terus meningkat. Lalu pada tahun ini, diperkirakan ada sekitar 13 juta kematian akibat penyakit berbahaya tersebut.

Kebiasaan buruk itu diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Pada stadium awal, kanker tidak menunjukkan gejala, sehingga seringkali tidak disadari penderita. 

Baca juga: 90% Kanker Bisa Dikendalikan Jika Terdeteksi Dini

Alhasil, banyak kasus kanker yang baru terdeteksi pada stadium lanjut. “Kebiasaan ini menyumbang hingga 30% (pada kasus kematian). Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk pencegahan,” imbuh Cosphiadi.

Pihaknya berharap upaya pemerintah untuk memperkuat deteksi dini penyakit kanker, dapat menekan jumlah kesakitan dan kasus kematian. “Di puskesmas nantinya ada 10 ribu USG, yang akan digunakan untuk deteksi dini kanker payudara," tuturnya.

"Sehingga, delay of diagnosis harapannya bisa kita kurangi. Ini tidak terlepas dari peran teman-teman di rumah sakit. Sudah saatnya kita mendukung pemerintah melakukan reformasi layanan kanker yang lebih baik,” sambung Cosphiadi.(OL-11)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat