visitaaponce.com

Komisi IX DPR Kematian Ibu Hamil yang Ditolak RSUD Ciereng Subang Harus Diusut Tuntas

Komisi IX DPR: Kematian Ibu Hamil yang Ditolak RSUD Ciereng Subang Harus Diusut Tuntas
ilustrasi ibu hamil(Dok. advancedgynecology.com)

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan kasus kematian ibu hamil asal Subang, Kurnaesih, harus diusut tuntas. Seperti diketahui, Kurnaesih meninggal dunia setelah diduga diabaikan oleh pihak RSUD Ciereng, Subang.

"Saya mengecam tindakan RSUD Ciereng yang menolak menangani Ibu Kurnaesih. Ini adalah salah satu bentuk kelalaian yang fatal. Pihak-pihak yang terkait harus bertanggung jawab dan dituntut sesuai aturan perundangan yang ada," ujar Saleh, dalam keterangan tertulis, Rabu, (8/3).

Saleh mengatakan Kementerian Kesehatan harus melakukan pemeriksaan serius terkait kasus ini. Pihak RSUD Ciereng juga harus bertanggung jawab. Harus dipastikan, siapa pun yang bersalah dalam kasus ini diberi sanksi yang tegas.

Baca juga: Viral RSUD Ciereng Tolak Ibu Hamil, BPJS : Kasus Darurat Harus Langsung Ditangani

"Harus ada tindakan tegas. Tidak boleh dibiarkan dan dilupakan," tutur Saleh.

Saleh mengatakan, di era saat ini kasus penolakan pasien dalam kondisi darurat di RS seharusnya tidak lagi terjadi. Penanganan pasien harus dilakukan dulu sebagai bentuk pertolongan dalam kondisi darurat.

"Tentu sangat disayangkan jika pihak RSUD tidak mau menangani. Soal rujukan yang dipersoalkan, mestinya bisa diurus kalau situasi pasien sudah tertangani dengan benar. Suami atau pihak keluarga pasien pasti mau mengurus surat rujukan tersebut, ujar Saleh.

Baca juga: Kasus Kematian Ibu Hamil Kurnaesih, Ini Pembelaan dan Kronologi Versi Dinkes Subang

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, Jawa Barat, Maxi, menyebutkan kasus Kurnaesih, 39, seorang ibu hamil yang meninggal karena tidak mendapatkan penanganan dari RSUD Ciereng, Subang, merupakan miskomunikasi antara pihak rumah sakit, puskesmas, dan pihak keluarga. Maxi menceritakan kronologi kejadian yang mereka dapat dari cerita pihak RSUD Ciereng.

"Ada miskomunikasi, sehingga masalah terjadi mungkin dari penyampaian informasi dari petugas RSUD belum utuh, dan disalahtafsirkan oleh keluarga. Kalau ada berita pasien ditolak karena tidak ada rujukan Puskesmas, itu saya klarifikasi tidak seperti itu," kata Maxi, Rabu (8/3).

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat