Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Perkuat Peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja di Era Digital
SEKRETARIS Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi menyatakan salah satu upaya menjawab pemenuhan link and match ketenagakerjaan adalah dengan adanya revitalisasi dalam penguatan peran pengantar kerja dan petugas antar kerja sebagai SDM penempatan tenaga kerja.
Menurut Anwar,
"Jika semuanya dilakukan dalam satu sistem yang terintegrasi, maka akan tercapai suatu konsensus sebagai manifestasi fasilitasi penempatan tenaga kerja secara holistik dan komprehensif," ungkap Anwar dalam acara Sinkronisasi Sektor Pemerintah dan Swasta Dalam Penguatan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Melalui Peningkatan Peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja Pada Era Digital, di Jakarta, Kamis (9/3).
Ia menambahkan, berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam transformasi digital di bidang ketenagakerjaan harus dapat ditangkap sebagai peluang untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pengantar kerja dan petugas antar kerja sebagai pelaksana penempatan tenaga kerja.
"Transformasi digital sudah seharusnya semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan pelayanan yang mudah, murah, cepat dan akurat," ucapnya.
Merujuk hal tersebut, investasi utama yang harus diprioritaskan dalam pengembangan transformasi digital adalah kesiapan dan pengembangan kapasitas SDM penempatan sebagai pelaksana teknis layanan ketenagakerjaan.
Kemnaker sebagai instansi pembina jabatan fungsional pengantar kerja dan petugas antar kerja, terus berkomitmen meningkatkan keterampilan dan kompetensi dengan penguatan digital skill, digital literacy and digital collaboration sebagai aspek mendasar penguatan peran pengantar kerja dan petugas antar kerja.
"Dengan adanya pengembangan layanan digital akan berimplikasi positif terhadap pencapaian konsep pelayanan memuaskan secara cepat, efisien dan fleksibel," imbuh Anwar.
Anwar juga menyadari, penguatan peran strategis pengantar kerja dan petugas antar kerja tidak dapat dipisahkan dari strategi transformasi penempatan tenaga kerja secara digital untuk meningkatkan daya saing. "Tanpa adanya terobosan, Indonesia akan mengalami potential loss yang besar, tertinggal dari negara lain," jelasnya.
Menurut Direktur Bina Pengantar Kerja Kemnaker Nora Kartika Setyaningrum, kolaborasi penguatan pelayanan penempatan tenaga kerja bertujuan untuk mewujudkan kesamaan sudut pandang antar pemangku kepentingan terkait penguatan peran pengantar kerja dan petugas antar kerja dalam pelayanan penempatan tenaga kerja.
"Dari kolaborasi ini, ada komitmen dan kesepakatan dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja melalui penguatan peran pengantar kerja dan petugas antar kerja," pungkas Nora. (S-3)
Terkini Lainnya
Kemnaker RI Komit Hadirkan Pelatihan Vokasi yang Berkualitas
Hadirnya SMK Asy-Syarif Mitra Industri Menjawab Link and Match Dunia Industri
Hadirnya SMK Asy-Syarif Mitra Industri Menjawab Link and Match Dunia Industri
Gelar Link and Match, LRT Jakarta Jembatani Lulusan SMK dan Industri
Universitas Prasetiya Mulya Asah Kreativitas Mahasiswa Kembangkan MICE
Program Setara D1, Salah Satu Keunggulan SMK-SMAK Bogor
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap