visitaaponce.com

Kemenkes Kualitas Tenaga Kesehatan Indonesia Kompetitif

Kemenkes: Kualitas Tenaga Kesehatan Indonesia Kompetitif
Dokter menunjukkan fasilitas kesehatan di dalam mobil ambulans di RS Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (9/11/2022).(ANTARA/FAUZAN)

JURU bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan kualitas SDM kesehatan dalam negeri juga dapat bersaing dengan negara lain. Bahkan banyak dokter Indonesia yang menjadi pengajar di negara yang sektor kesehatannya terbilang maju.

"Dokter kita bukan hanya mengajar di Malaysia, juga di Singapura juga Korea Selatan. Jadi artinya enggak kalah kita," kata Syahril, Sabtu (11/3).

Ia menjelaskan mengapa sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat di negara lain merupakan permasalahan yang kompleks. Pertimbangan mereka bukan hanya pada dokternya, melainkan pada sarana dan prasarana hingga memilih ke luar negeri.

Baca juga:  Pemerintah Berusaha Perkecil Jumlah Masyarakat yang Berobat Ke Luar Negeri

"Pilihan mereka itu bukan hanya dokter atau pilih rumah sakit tapi kompleks. Dokter sehebat apa pun kalo enggak ada alat enggak bisa, kemudian pelayanan publik yang harus disiapkan. Misalnya, pasien kalau ke ke negara ini, wah enak ya dijemput di bandara, dibawa keliling ke mana dulu, penginapan yang murah dan macem-macem sehingga sistem ini harus dibangun bareng-bareng," ungkapnya.

Kolaborasi untuk memajukan sektor kesehatan di Indonesia juga bukan hanya dari dokternya, melainkan seluruh aspek. Pembangunan SDM mulai dari perawat, tenaga kesehatan lain, hingga customer service yang diharapkan oleh rumah sakit lebih murah, cepat, jelas dan ada jaminan.

Baca juga: Ini Penyebab Orang Berobat di Luar Negeri

"Tugasnya, bagaimana rumah sakit di Indonesia bisa memberikan informasi lebih awal, sehingga berarti dia mampu untuk memiliki itu. Sekali lagi ini membutuhkan suatu sistem yang dari hulu ke hilir, tidak dokternya saja tapi semua sehingga menurut kita sistem ini harus dibangun bareng-bareng," pungkasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat