Pemerintah Berusaha Perkecil Jumlah Masyarakat yang Berobat Ke Luar Negeri
![Pemerintah Berusaha Perkecil Jumlah Masyarakat yang Berobat Ke Luar Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/3cd66c645b2ee359ca64d9dd7fa439bb.jpg)
PEMERINTAH melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengoptimalkan fasilitas dan layanan kesehatan di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan untuk memperkecil jumlah pasien yang memilih berobat di luar negeri daripada di Indonesia.
Saat ini Kemenkes tengah menjalankan strategi 6 pilar transformasi kesehatan. Salah satunya menarik kembali masyarakat yang berobat di luar negeri ke Indonesia. Pada tingkat yang paling dasar, pemerintah akan melakukan transformasi di layanan primer seperti revitalisasi posyandu sehingga bisa melakukan langkah promotif dan preventif.
"Jadi rumah sakit kita ini yang ada di dalam negeri dapat diakses seluruh masyarakat dan mempunyai mutu. Dengan banyaknya masyarakat kita mungkin ada beberapa yang ingin lebih cepat dan mudah. (tapi) kalau dikatakan SDM (nakes) nggak kalah loh," ungkap Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (10/3).
Baca juga : Cegah Diabetes pada Anak dengan Pola Makan Seimbang dan Batasi Asupan Gula
Berdasarkan data, jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri terbilang masih sedikit secara presentase yakni hanya berkisar 0,5 persen dari sekitar 270 juta jiwa populasi Indonesia.
"Data yang ada 2 juta (berobat) di luar negeri itu memang secara hitungan banyak. Tapi kalau persentasenya, hanya 0,5 persen dari total populasi jadi banyak warga Indonesia yang terlayani di Indonesia," kata Syahril.
Baca juga : Ibu Hamil Khawatir Berat Badan Naik
Syahril menyebut, seluruh dokter memiliki kemampuan dan basis ilmu yang sama sehingga tidak bisa dibandingkan secara apple to apple. Oleh karena itu masyarakat perlu yakin dengan potensi bangsa. Mulai dari rumah sakit, fasilitas layanan, dokter hingga nakes lainnya sudah berkembang dengan pesat ditambah dengan transformasi kesehatan.
"Saya kira seluruh dokter sama kemampuan karena basis ilmunya sama, nggak bisa dibandingkan apple to apple. Dari 270 juta penduduk kita itu harus layani dengan sebaik mungkin, walaupun dia pakai BPJS, juga dengan 6 transformasi tadi," katanya.
Ia menjelaskan presiden telah menugasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan rancangan UU Kesehatan yang bisa memberikan suatu jawaban solusi untuk melakukan penataan perbaikan dan penyempurnaan sistem pelayanan kesehatan. (Z-8)
Terkini Lainnya
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Imigrasi Batam Gunakan Sistem Autogate untuk Tujuan Singapura
Presiden Joko Widodo Kesal Banyak WNI Doyan Nonton Konser Di Singapura
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
Indonesia Hajar Singapura 3-0 dalam Laga Perdana Piala AFF U-16
Kota ini Menduduki Peringkat Termahal Bagi Ekspatriat pada 2024, Nomor 2 dari Asia Tenggara
Beri Dukungan pada Dekan FK Unair, AIPKI Minta Rektorat Tinjau Ulang
Korea Selatan Perintahkan Dokter yang Mogok kembali Bekerja
Masuk UGM Lewat SNBT, Persaingan Terketat Ternyata bukan di Prodi Kedokteran
Kabupaten Indramayu Jalankan Program Dokter Masuk Desa
Wakil Indonesia Jadi Pembicara Tamu Kehormatan dalam Profound Health Summit 2024 di Inggris
Tingkatkan Pendidikan Kedokteran, Holding RS BUMN Bersinergi dengan IJN Malaysia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap