visitaaponce.com

Beri Dukungan pada Dekan FK Unair, AIPKI Minta Rektorat Tinjau Ulang

Beri Dukungan pada Dekan FK Unair, AIPKI Minta Rektorat Tinjau Ulang
Sejumlah sivitas akademika membentangkan poster saat aksi di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Surabaya(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

ASOSIASI Ilmu Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) turut mengambil sikap mengenai pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof.Budi Santoso. Para dekan FK yang bernaung di bawah AIPKI menyesalkan keputusan itu.

AIPKI juga menyatakan dukungannya pada Prof. Budi Santoso agar keputusan pemberhentian dirinya tidak menghalangi upaya bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan kedokteran di tanah air.

"AIPKI mendesak pihak rektorat UNAIR untuk mempertimbangkan ulang keputusan tersebut," demikian keterangan tertulis Pengurus Pusat AIPKI, Kamis (4/7).

Baca juga : Rektor Unair Jadi Ketua Forum Rektor Indonesia 2022-2023

Selain dianggap tidak menghargai kebebasan akademik yang seharusnya dijunjung di pendidikan tinggi, pemberhentian tersebut diyakini akan mengganggu kelembagaan dan proses akademik di FK Unair.

Pemberhentian mendadak itu, menurut AIPKI tidak hanya berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan (Prof. Budi Santoso) tetapi juga mengganggu kestabilan kelembagaan dan proses akademik di Fakultas Kedokteran UNAIR.

"Kami menyerukan agar setiap keputusan strategis yang menyangkut pemimpin akademik mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dan melibatkan proses yang transparan dan partisipatif."

Baca juga : Pemecatan Dekan FK Unair Dinilai Tindakan Represif terhadap Kebebasan Akademik

AIPKI juga mendorong perlindungan terhadap integritas akademik yang harus dijaga oleh setiap institusi pendidikan tinggi.

"Kami menegaskan bahwa pemberhentian yang tidak melalui proses yang jelas dan adil berpotensi merusak kepercayaan komunitas akademik dan publik terhadap institusi pendidikan tersebut."

AIPI juga mengingatkan bahwa posisi pimpinan akademik seperti Dekan memerlukan penanganan yang profesional dan etis. Tindakan pemberhentian secara tiba-tiba, dianggap mencerminkan kurangnya komitmen terhadap nilai-nilai profesionalisme dan etika dalam manajemen akademik.

"Kami mendesak agar keputusan ini ditinjau kembali dengan mengedepankan dialog yang konstruktif dan berdasarkan prinsip keadilan," demikian kutipan dari pernyataan AIPKI.

Seperti diberitakan, pemberhentian secara tiba-tiba Dekan FK Unair disebut berhubungan dengan penolakan dan sikap kritisnya terhadap rencana pemerintah mendatangkan dokter asing. (Ind/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat