visitaaponce.com

Contoh Puisi Kartini yang Singkat dan Menyentuh Hati

Contoh Puisi Kartini yang Singkat dan Menyentuh Hati
Ilustrasi.(Antara/Makna Zaezar.)

PERINGATAN Hari Kartini menjadi satu di antara bentuk apresiasi bangsa Indonesia terhadap perjuangan RA Kartini. Hingga saat ini, semangat dan pengabdiannya diteruskan oleh beberapa pejuang hak dan kesetaraan perempuan lain.

Untuk memperingati Hari Kartini biasanya ada beberapa acara yang digelar oleh berbagai pihak, seperti lomba membaca puisi tentang Kartini. Nah, jika ada yang akan mengikuti lomba membaca puisi tentang Kartini, berikut puisi-puisi tentang RA Kartini yang dapat dibaca.

Kartiniku Kini

oleh: Mochamad Riduwan 

Saat pena kau tempelkan secarik kertas 
Tersusunlah kata-kata sukma meretas 
Membawa perubahan awal sepintas 
Hingga kaummu menyambut penuh antusias

Kini wahai Kartiniku 
Kaummu seakan melupakanmu 
Tersibuk dengan lautan ambigu 
Terlupa akan sebuah perilaku  

Wahai Kartiniku kini 
Tidaklah mentari lupa menanti pagi 
Saatnya dirimu membekali literasi 
Saatnya dirimu penuh berinovasi

Wahai Kartiniku kini 
Sudahkah dirimu menyelami diri 
Mencari di mana peradaban nanti 
Mengikuti aliran tsunami teknologi

Sepatah tulisan membawa pesan 
Sebarisan kalimat membuyarkan angan 
Sebait paragraf mengubah peradaban 
Majulah Kartiniku kini tuk kemajuan zaman

Baca juga: Sejarah Hari Kartini 21 April dan Perjuangan Emansipasi Wanita 

Literasi Menyibak Kegelapan

Oleh: Woro Titi Haryanti 

Dengan Habis Gelap Terbit lah Terang 
Tak hanya bermakna tentang kesepadanan 
Tapi inilah peristiwa literasi sebenarnya 
Yang tak pernah kita menyadarinya 

Berawal dari keinginanmu membaca 
Keinginan membuka tabir makna akan suatu maha 
Oleh terdedahlah kegalauanmu yang telah lama terpendam 
Tertebarkan pesanmu kepada sang sahabat nun jauh di sana 

Tulisanmu telah menyibak kegelapan 
Kegelapan yang telah mengekangmu 
Kegelapan yang telah memasungmu 
Kegelapan yang telah membelenggumu

Dengan tulisanmu kau tebarkan seberkas cahaya 
Tersingkap bait demi bait dari pesanmu 
Terenda pesan dalam untaian kata-katamu 
Kata yang sarat akan makna

Kuyakini bahwa dirimu dengan literasimu 
Telah menjadikan dirimu abadi 
Telah menjadikan dirimu inspirasi 
Telah menjadikan dirimu sempena hati

Kau tak kan lekang dalam kala 
Kau tak kan punah tertelan masa 
Kau tak kan pernah mati 
Kau tunjukkan jati diri negeri

Dengan semangat literasi yang tak pernah kau sadari 
Membawa kami ke dunia yang penuh dengan pelangi 
Membawa kami berani mendaki gunung yang tinggi 
Membawa kami sejajar di atas kaki yang mandiri

Baca juga: Lirik dan Not Lagu Ibu Kita Kartini

Literasi Ubah Negeri

Oleh: Khanipan 

Dulu kau diam diri di rumah 
Namun kini menduduki berbagai ranah 
Kau perjuangkan emansipasi 
Majukan bangsa dengan budaya literasi 

Kau tuntun mereka yang buta aksara 
Ajari mereka bagaimana membaca 
Bukan untuk kesombongan 
Namun demi kemajuan peradaban 

Berawal dari Ini Bapak Budi Ini Ibu Budi 
Suaramu terdengar lirih 
Namun mampu mengubah negeri 

Dengan literasi kau paparkan tujuan diri 
Berbakti pada negeri 
Mengharumkan nama pertiwi 
Untuk kejayaan kini dan nanti

Bekali negeri dengan literasi 
Untuk bersaing di globalisasi 
Semua berkat emansipasi 
Yang kau perjuangkan dari dulu hingga kini

Baca juga: Lima Puisi Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah 

Perempuan itu Buku

Oleh: Sio Hutasoit 

Apa kau tahu? Jika perempuan itu buku. 
Tintanya biru teduh. Perempuan itu Gudangnya Ilmu. Isinya tak hanya asmara candu, namun arti dari tulus Pengorbanan tanpa keluh. Walau dituntut harus sempurna sungguh, Namun… Perempuan tahu nikmatnya berdiri teguh, tanpa kompromi waktu. 

Di dalam buku akan kau temukan cerita tentang cinta yang utuh 
Walau hidup tak semanis madu, tangis menderu bahkan sakit berdentum 
Tapi tak pernah ia tulis bahwa hidup sepahit empedu. 

Hanya ada bait tentang nyanyian syukur 
Sayangnya, Buku itu tak bisa kau beli dengan sekuntum bunga warna ungu. Tapi tawarlah dengan rindu yang sudah kau pupuk. Tenang saja, tak perlu ragu… 
Karena, dari buku itu akan kau temukan bahwa perempuan adalah pangkal restu 

Juga sajak-sajak tentang doa ibu Yang tiap hari ia tulis dengan tangguh
Perempuan tak pernah layu Perempuan itu Buku Perempuan itu aku. 

Ketika Puan Merapal Aksara

Oleh: Ratna Agustina 

Ketika puan merapal aksara 
Seiring lembaran-lembaran yang terbuka 
Kesadaran menyeruak dalam sahaja 
Akan sebuah peran yang disandangnya 
Bahwa hidup adalah tentang memberi makna 

Ketika puan merapal aksara 
Keluarga menjadi tempat pertama 
Menabur benih cinta akan membaca 
Bermula dari teladan yang kasat mata 
Memantik bara seiring pembiasaan yang ditata

Ketika puan merapal aksara 
Bersama bersekutu menyatukan asa 
Memproyeksikan keberaksaraan bangsa 
Dengan meramu pola untuk lebih berdaya 
Bunga rampai karsa dalam oleh nyata 

Ketika puan merapal aksara 
Khazanah cinta itu elok menjelma 
Di balik bilik taman bacaan yang tercipta 
Seiring budaya tutur yang kian mengemuka 
Membaca nyaring dan mendongeng jadi primadona 

Ketika puan merapal aksara 
Ada gelora yang terus membara 
Tatkala yang tersirat itu tersurat dalam tinta 
Pada lembaran yang tak lekang oleh sangkala 
Di mana puan menuliskan renjana

Emansipasi Wanita

Raden Ajeng Kartini

Kau adalah wanita yang lahir di masa penjajahan

Seorang gadis cantik yang tumbuh dengan penuh perjuangan
Kau perjuangkan nasib wanita di negeri ini

Kini perjuanganmu telah berbuah manis
Coba kau lihat saat ini
Tak ada lagi wanita yang menderita

Tak ada lagi wanita yang tidak boleh bekerja
Karena sekat pembatas itu telah kau robohkan

Kini semua wanita bahagia
Karena mereka bebas untuk meraih cita
Bahkan wanita kini memiliki peran utama di mata dunia

Kartini Pengejar Mimpi

Oleh: Afif Maulana

Kartini pengejar mimpi
Menyusuri bukit penuh duri
Memikul mimpi yang terangkai suci
Semangatnya membelah langit dan bumi

Menggoreskan pena di dalam hati
Kartini-kartini pengejar mimpi
Terbangkan nama ibu pertiwi
Melangkah kaki di atas lautan api

Tak gentar walau musuh menghalangi
Melangkah kaki dalam kesunyian diri
Kartini yang senantiasa mengejar mimpi
Takkan lupa akan janji sucinan abadi

Senantiasa menari sepanjang khatulistiwa
Senantiasa mengukir seluas samudera
Senantiasa bersimpuh dalam doa
Kartini-kartini pengejar mimpi

Ciptakan sejarah sepanjang masa
Tiupkan seruling syahdu irama
Sinarkan lentera terangi cakrawala
Berjuang dalam sepenuh nyawa
Kartini-kartini pengejar mimpi
Engkaulah wajah-wajah ibu pertiwi

Demikian tadi contoh puisi-puisi Kartini. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat