Ini Faktor Penyebab dan Ciri Autisme
![Ini Faktor Penyebab dan Ciri Autisme](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/a76479803b4e5bc92a1c7b8d544eb76a.jpg)
KONSULTAN Tumbuh Kembang Pediatri Sosial KSM Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Prof Rini Sekartini membeberkan sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab autisme dan beberapa cirinya.
Rini, yang juga merupakan Dokter Spesialis Anak, mengatakan autisme disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan.
"Ada juga faktor risiko dari genetik, faktor ini memiliki peranan penting terhadap risiko kejadian autisme, bisa dari keturunan yang dekat," kata Rini pada seminar yang disiarkan secara daring, Kamis (6/4).
Baca juga: Begini Cara Melakukan Deteksi Dini Gangguan Autisme pada Anak
Selain genetik, ternyata faktor lingkungan seperti penggunaan gawai secara berlebihan, menurut Rini, dapat memicu risiko kejadian autisme.
"Faktor lain yang perlu dicermati adalah simulasi yang salah. Simulasi itu kan harusnya dua arah, ini hanya satu arah yakni dari penggunaan gawai berlebihan, ini memberikan risiko kemungkinan kejadian autisme," jelas dia.
Lebih lanjut, anak dengan autisme dapat dikenali melalui beberapa ciri yang lumayan menonjol untuk dideteksi.
Baca juga: Kado Alma untuk Dila, Buku Cerita Bergambar tentang Autisme
Meski anak dengan kondisi normal terkadang mengalami masalah serupa, keterlambatan kemampuan berbahasa dan kesulitan berkomunikasi menjadi salah satu indikasi kuat terhadap autisme.
Anak dengan spektrum autisme juga mengalami gangguan sosialisasi, yang membuatnya tidak mampu bersosialisasi dengan teman-temannya maupun orang lain.
Kemudian, perilaku yang repetitif atau perilaku yang berulang dan tanpa tujuan, merupakan ciri khas anak dengan autisme.
"Itu adalah beberapa yang ternyata tidak terjadi pada anak pada umumnya, misalnya yang sering kita lihat dia sering menjejer barang-barang. Apa pun benda yang dia lihat sama, dia akan menjejernya," imbuh Rini.
Deteksi dini, lanjut Rina, penting untuk dilakukan orangtua. Banyak ibu dan ayah yang terlambat dalam menangani anak dengan autisme sehingga kondisi semakin parah hingga anak beranjak remaja.
"Bertindak cepat, jangan menyangkal dan menganggap anak kita baik-baik saja, coba untuk move on dan segera atasi dan meminta pertolongan profesional," tambahnya.
Meskipun data anak dengan gangguan autisme di Indonesia belum pasti, namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia dengan tingkat pertumbuhan 1,14% dapat diprediksi penderita autis di Indonesia berkisar 2,4 juta orang dengan peningkatan 500 orang per tahun. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Kenali Gejala Autisme pada Anak untuk Penanganan Tepat
Komnas Perlindungan Anak Garis Bawahi Bahaya BPA pada Anak
Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Jadi Orang Hebat
Segera Digelar, Spekix 2024 Sediakan Informasi Lengkap tentang Autisme
Ini Syarat Anak Autisme Bisa Bersekolah Inklusif
Sambut Hari Kesadaran Autisme Sedunia, AIA Gandeng Kreaby Rilis Kamus Besar Istilah Asuransi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap