visitaaponce.com

SPECIAL Kids Expo (Spekix) 2024 bakal digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada 11-12 Mei 2024. Mengusung tema Spekix 2024 Love and Kindness  Unite - iluminating the path to inclusion and  Equality, beragam informasi terkait autisme akan ditampilkan. Selain pameran  lebih dari 300 karya-karya individu penyandang autisme, Spekix 2024 juga mencakup kegiatan seminar dan konsultasi, serta dilengkapi ruang bermain, dan beragam kuliner.

Spekix 2024 diselenggarakan oleh Zally Zarras Learning Center (ZZLC) dan Yayasan Drisana. ZZLC terbentuk dari kepedulian orang tua dan keluarga dari anak penyandang autisme. ZLCC berdedikasi sebagai pusat informasi dalam rangka meningkatkan  kepedulian masyarakat terhadap autisme. Adapun Yayasan Drisana  merupakan organisasi yang berkomitmen  untuk menciptakan akses  bagi keluarga  dan individu dengan kebutuhan khusus, terutama yang mengalami tantangan dalam tumbuh kembang, seperti gangguan spektrum autisme.

Deputy Chairperson  Spekix 2024, Zavnura Pingkan Sutowo, menjelaskan kegiatan yang sebelumnya pernah diadakan pada ini memberikan kesempatan  kepada masyarakat untuk lebih memahami  kebutuhan  dan dukungan bagi penyandang autisme, baik anak-anak maupun dewasa.

Baca juga : Citadines Sudirman & Gatot Subroto Jakarta Berkolaborasi Dukung Festival Setara & Berdaya

"Spekix 2024 diharapkan bisa menjadi platform yang efektif  dalam mendukung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat berkebutuhan khusus dan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan  untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang penilaian, terapi, pendidikan formal, keterampian, dan pelatihan yang diperlukan bagi orang tua, keluarga, pendidik, dan pengasuh anak berkebutuhan khusus," kata Zavnura di Jakarta, pekan lalu.

Bangun Kesetaraan

Aswin Wihdiyanto, Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, memaparkan Spekix 2024 merupakan langkah konkret dalam mendukung visi inklusi dan kesetaraan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. "Event ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memberikan pendidikan yang bermutu dan kesempatan setara bagi semua anak, termasuk yang berkebutuhan khusus," jelasnya.

Autisme ditandai dengan gangguan fungsi sosial dan komunikasi. Gejalanya bervariasi, mulai dari fokus yang intens pada sesuatu, tidak responsif, gerakan berulang, bahkan kecenderungan untuk mencederai diri. Dengan pendekatan yang tepat, dukungan yang sesuai, dan lingkungan kerja yang inklusif, banyak individu penyandang autisme yang dapat menjadi pekerja produktif dan berdedikasi. (B-1)