Dokter Sebut tidak Ada Obat untuk Infeksi HPV
![Dokter Sebut tidak Ada Obat untuk Infeksi HPV](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/cb411438a8955999256625d67780b72a.jpg)
INFEKSI human pappilomavirus (HPV) bisa sembuh sendiri namun kemungkinan menjadi infeksi menetap lebih besar pada perempuan berusia 30 tahun ke atas. Hal itu diungkapkan dokter obstetri dan ginekologi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Andry.
"Infeksi virus HPV tidak memiliki pengobatan antivirus yang spesifik. Infeksi ini bisa sembuh sendiri dengan bantuan imunitas tubuh," ungkap Andry dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (12/4).
Andry menambahkan sebagian besar infeksi HPV tidak bergejala namun ada beberapa yang menimbulkan gejala berupa kutip pada alat kelamin atau bagian tubuh lain.
Baca juga: Vaksin HPV untuk Anak Efektif Cegah Kanker Serviks
Karena infeksi awal HPV tidak bergejala, Andry menyebut pencegahan sangat penting dilakukan, salah satunya dengan melakukan vaksinasi HPV.
Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV, yang menyebabkan terjadinya kanker serviks invasif.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan dosis vaksinasi HPV pada anak perempuan berusia sembilan hingga 14 tahun sebanyak dua dosis, sementara pada perempuan berusia di atas 18 tahun diberikan tiga dosis.
Baca juga: Single Partner Juga Berisiko Terinfeksi Virus HPV
Vaksin HPV pada umumnya dapat diterima dengan baik oleh para penerimanya dan reaksi paling sering terjadi setelah vaksinasi berhubungan dengan tempat penyuntikkan seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan yang hanya bersifat sementara.
"Antibodi atau kekebalan yang ditimbulkan dari vaksinasi HPV memberikan perlindungan jangka panjang dan berlangsung lama," tegas Andry.
Vaksinasi HPV akan bermanfaat maksimal pada seseorang yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, hal itu tidak berarti vaksin tidak bermanfaat bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual.
"Vaksin ini juga bermanfaat karena belum tentu seseorang tersebut pernah terpapar oleh virus HPV dengan strain (jenis) yang dapat dicegah oleh vaksin," kata Andry.
Dia menyarankan perempuan yang sudah aktif secara seksual, sebelum mendapatkan vaksin HPV untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan kebidanan serta melakukan pemeriksaan organ kewanitaan terlebih dahulu.
Bagi mereka yang aktif secara seksual dan telah menerima vaksin, Andry menyarankan agar melakukan skrining atau deteksi dini rutin karena 30% kasus kanker serviks disebabkan oleh jenis HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin.
Skrining termasuk sebagai pencegahan sekunder kanker serviks untuk mendeteksi keberadaan sel-sel abnormal, lesi prakanker, dan kanker serviks, namun, tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.
Andry menilai skrining penting dilakukan karena kanker serviks stadium awal tidak bergejala.
Apabila ada gejala yang timbul, imbuh dia, maka biasanya menandakan kanker serviks sudah mencapai tahap lanjut.
Jika kanker serviks telah terdeteksi dini (tahap lesi prakanker atau stadium awal), kemungkinan bisa ditangani dengan tuntas dan tingkat kesembuhannya akan sangat tinggi.
"Skrining kanker serviks tetap diharuskan walaupun sudah mendapat vaksinasi HPV," pungkas Andry. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Usia 9-10 Tahun, Waktu Tepat Vaksinasi HPV
Imunisasi HPV: Langkah Penting Menuju Generasi Bebas dari Ancaman Kanker Leher Rahim
Keengganan Masyarakat Berikan Anak Vaksin HPV Masih Jadi Tantangan
Imunisasi HPV Buat Dana BPJS Kesehatan Lebih Hemat
Cegah Kanker Serviks, 90% Anak Perempuan Di Bawah 15 Tahun Harus Divaksin HPV
Gratis! 4 Ribu Siswi Cimahi Bakal Divaksin HPV, Cegah Kanker Serviks
Ini Bahaya Infeksi HPV, Cegah dengan Skrining dan Vaksinasi
Kimia Farma Diagnostika Gandeng MSD Indonesia Sosialisasikan Bahaya HPV
Pakar Tegaskan tidak Ada Kaitan Vaksinasi HPV dengan Kemandulan
Vaksin HPV Juga Penting untuk Laki-Laki
Laki-laki Juga Bisa Terserang Infeksi HPV Pemicu Kanker dan Kutil Kelamin
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap