visitaaponce.com

Keengganan Masyarakat Berikan Anak Vaksin HPV Masih Jadi Tantangan

Keengganan Masyarakat Berikan Anak Vaksin HPV Masih Jadi Tantangan
Ilustrasi pemberian vaksin HPV pada anak perempuan.(Dok. AFP/Damien Meyer)

UPAYA pemerintah dan tenaga kesehatan dalam menyosialisasikan dan meratakan cakupan vaksin HPV bagi anak masih menjadi tantangan. Padahal, vaksin HPV merupakan salah satu vaksin paling penting bagi seorang anak perempuan, mengingat angka kasus kanker serviks di Indonesia masih sangat tinggi.

Presiden International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Internasional, Naveen Thacker, mengatakan vaksin HPV merupakan salah satu hal yang masih terus membutuhkan usaha dan perbaikan untuk dimaksimalkan di Indonesia.

“Meskipun hasil validasi data menunjukkan bahwa survei cakupan vaksin HPV2 tinggi, lebih dari 90%, tetapi jumlahnya tidak merata di seluruh provinsi di Indonesia dan keengganan terhadap vaksin HPV tetap menjadi tantangan.,” ujar Thacker, dalam Workshop Champion Imunisasi Nasional, di Jakarta, 25 Maret 2024.

Baca juga : Tenaga Kesehatan Berperan Penting Sukseskan Program Nasional Imunisasi HPV

Kepala Satuan Tugas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi, mengatakan vaksin HPV aman untuk diberikan pada anak. Manfaat vaksin tersebut sangat besar bagi masa depan sang anak.

“Studi vaksin HPV menemukan bahwa tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. Selain itu, vaksinasi HPV menawarkan strategi yang hemat biaya untuk mencegah kematian dan morbiditas yang dapat disebabkan oleh HPV,” katanya.

Keterlibatan semua pemangku kepentingan termasuk organisasi profesional sangat penting untuk memastikan keberhasilan dalam sosialisasi vaksin HPV. Dengan begitu target eliminasi kanker serviks pada tahun 2030 bisa tercapai.

Baca juga : Upaya Preventif Cegah Kanker Serviks Melalui Vaksin HPV

Indonesia merupakan negara kedua setelah Nigeria yang mengadakan Workshop Champion Imunisasi Nasional dengan hasil perumusan rencana aksi komprehensif, yang menguraikan strategi dan inisiatif yang ditargetkan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh negeri.

Program ini direncanakan berlangsung selama 2 tahun dengan tujuan agar para champions nasional akan menciptakan lebih banyak jaringan informasi untuk advokasi vaksinasi di wilayah dan lembaga mereka masing-masing, dengan pengawasan dari IPA dan IDAI.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat