Praktisi Public Speaking Ini Bagikan Kiat Bicara di Depan Publik
KEAHLIAN berbicara di depan publik atau public speaking harus dikuasai generasi muda Indonesia. Pasalnya, banyak dari mereka masih terbilang rendah atas keahlian tersebut. Padahal keahlian public speaking banyak dibutuhkan di berbagai sektor.
"Jika anak muda menguasai kemampuan public speaking dengan baik, bisa mengutarakan ide dan gagasan dengan baik. Kemampuan public speaking juga jadi nilai tambah bagi seseorang," kata praktisi public speaking Willy Tan melalui keterangannya, Senin (17/4).
Baca juga: Asah Soft Skill, Ini Tips Jadi Public Speaker yang Baik
Willy Tan yang akrab disapa Bro Willy ini mengakui mengenal public speaking saat bekerja sebagai sales manager di suatu perusahaan. Saat itu dirinya hampir saja dipecat karena tidak pandai berkomunikasi dan tidak bisa berjualan di tahun pertama.
"Setelah banyak belajar dengan senior-senior di perusahaan, ternyata kunci sukses pada perusahaan yakni pandai membangun hubungan dengan orang lain dan jago public speaking," kata lelaki kelahiran Jakarta tahun 1994 itu.
Willy yang tadinya pemalu dan tidak percaya diri mulai mempelajari skill public speaking. Hasilnya, pada tahun kedua ia bisa memaksimalkan potensinya sampai mendapat predikat best sales manager di perusahaan hingga mengalami peningkatan dalam karir serta penghasilan.
"Ya sekarang, saya fokus membangun perusahaan BraveSpeakers Public Speaking Academy yang tujuannya membantu generasi muda untuk bisa menguasai skill public speaking sehingga bisa membantu mereka untuk meningkatkan karir, bisnis, dan penghasilan." kata pemilik akun instagram dan tiktok @browillytan ini.
Baca juga: GMC Jateng Gelar Kegiatan Public Speaking Untuk Cetak SDM Berkualitas
Willy menjelaskan ada tiga jenis persiapan untuk menjadi public speaker yang handal.
"Ada persiapan mental, fisik, dan materi," tutur Willy yang sudah memiliki sertifikasi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dengan gelar Certified Public Speaker (CPS) dan Certified Trainer (CT).
Persiapan mental yakni jenis persiapan agar kita mampu mengatasi rasa grogi sehingga kita bisa tampil lebih percaya diri dalam menyampaikan presentasi di hadapan audiens.
Persiapan fisik terkait persiapan yang bisa menunjang penampilan agar bisa tampil prima dan fit. Contohnya, istirahat cukup, makan makanan yang sehat, dan menghindari makanan yang bisa berpotensi membuat pita suara menjadi serak dan tidak maksimal.
"Persiapan materi pun harus diperhatikan yaitu bagaimana kita menyusun kerangka presentasi yang efektif. Tujuannya agar dalam public speaking tidak bertele-tele sehingga kita mampu memberikan manfaat penuh kepada audiens," tuturnya.
"Yang juga sangat penting, yaitu sebelum melakukan persiapan di dalam public speaking, perlunya memilih topik presentasi yang betul-betul kita mengerti dan kuasai. Ini sangat membantu kita dalam menyampaikan sebuah pesan dan pengetahuan maksimal kepada audiens," jelas Willy.
Topik menarik bagi audiens
Ia menjelaskan sebelum melakukan public speaking, perlunya mengenal siapa target audiens kita. Singkatnya, klasifikasikan target audiens berdasarkan usia, gender, pekerjaan/profesi, background pendidikan (jurusan), dan lain lain.
Selain itu, juga bisa melakukan survei dengan cara bertanya kepada pemimpin atau panitia penyelenggara mengenai topik yang relevan atas audiensnya. Dengan tujuan agar kita mampu memahami dan mengetahui topik yang sesuai dan menjawab kebutuhan audiens.
"Dengan melakukan ini, kita bukan saja dapat mengetahui topik yang menarik bagi audiens, tetapi juga dapat menentukan seberapa dalam materi yang akan disampaikan, pakaian yang sesuai, dan dapat menentukan contoh dan ilustrasi yang mudah dipahami audiens."
Selain topik, Willy juga berpesan agar melakukan latihan sebelum tampil atau melakukan public speaking.
"Latihan adalah hal sangat penting dan perlu kita lakukan sebagai seorang public speaker yang baik. Karena saya percaya kesuksesan di atas panggung sangat ditentukan seberapa jauh kamu berlatih sebelum naik ke atas panggung. Jadi berlatihlah sesering mungkin," tuturnya.
Terakhir, mengenai pesan yang harus disampaikan, public speaking tidak berbicara soal seberapa banyak pesan yang dapat diberikan, melainkan tentang seberapa banyak pesan yang dapat diterima.
"Sebagai seorang public speaker yang baik, kita perlu pastikan setiap pesan yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh setiap audiens, agar audiens memahami pesan kita dengan jelas. Tujuannya, agar hidup mereka mengalami transformasi yang positif," tutup Willy. (RO/S-2)
Terkini Lainnya
Asosiasi Praktisi Hukum Migas dan Energi Terbarukan Resmi Terbentuk
Legis Kembangkan Teknologi AI untuk Penegakan Hukum
Afni Z, Dosen dan Wartawan yang Dikenal sebagai Aktivis Lingkungan Hidup
Kemendikbud Ristek: Penganugerahan Profesor Kehormatan agar Tacit Knowledge Bisa Diajarkan dan Dikaji di Kampus
Pelindo Gandeng Praktisi dan Akademisi Kembangkan UMKM di Nias
Praktisi Pendidikan: Jokowi Cawe Cawe Bukti Gagalnya Program SDM Unggul
5 Tips Efektif untuk Memaksimalkan Perubahan dalam Menurunkan Berat Badan
Perawatan Rambut Tetap Sehat Ala Patricia Gouw
Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus: Panduan Lengkap
Ini Tips Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem 2024
Komunal Bagikan Kiat Investasi di Deposito BPR
Kiat Memilih Baju Koko di Hari Raya Idul Fitri
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap