Baru 42 Produsen yang Miliki Peta Jalan Pengurangan Sampah
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengeluarkan Peraturan Menteri LHK nomor 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Dalam aturan itu, setiap produsen wajib membuat peta jalan pengurangan sampah dari 2020 hingga 2029.
Namun, dikatakan Direktur Pengurangan Sampah KLHK Vinda Damayanti Ansjar, hingga kini baru ada 42 produsen yang menyampaikan peta jalan pengurangan sampahnya ke KLHK.
"Sebanyak 42 produsen telah menyampaikan dokumen perencanaan pengurangan sampah hingga menyelenggarakan pilot project," kata Vinda dalam acara peringatan hari bumi yang diselenggarakan PZ Cussons di The Hermintage Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (10/5).
Baca juga : KLHK: 67% Konsumen Pilih Produk Ecofriendly
Padahal, dalam peraturan menteri itu, setiap produsen diharuskan untuk menyusun target pengurangan sampah barang dan kemasan serta wadah berbahan plastik, kertas, kaca dan alumunium sebesar 30% dari jumlah produk atau kemasan yang dihasilkan hingga 2029.
Selain itu, permen itu juga mengatur pelarangan penggunaan beberapa jenis plastik sekali pakai secara bertahap sampai dengan 31 Desember 2029 melalui pengaturan face out, redesign, pendauran ulang mealui penggunaan dan pemanfaatan kembali.
Baca juga : Banyak Perusahaan Abai Kurangi Sampah Plastik
Vinda menegaskan kepada para produsen agar jangan menjadikan aturan ini sebagai beban dan menganggapnya dapat mengganggu bisnis. Sebaliknya, aturan itu justru perlu dilihat sebagai peluang bisnis baru yang akan menyeimbangkan keberlangsungan ekonomi dan lingkungan.
"Melalui kebijakan dan peraturan tersebut, pemerintah membuka jalan dan peluang dalam membangun bisnis bertanggung jawab terhadap lingkungan, yaitu bisnis berkelanjutan dan provit people and planet. Karena di masa depan bisnis berkelanjutan inilah yang bertahan. Itu bukan lagi pilihan tapi kebutuhan bagi semua manusia," beber dia.
Ia menuturkan, hal itu telah dibuktikan dari 42 perusahaan yang telah menyampaikan dokumen peta jalan rencana pengurangan sampah kepada KLHK. Vinda menyebut bahwa perusahaan-perusahaan tersebut malah melakukan reformasi dari bisnis lama menjadi bisnis modern yang lebih berpengaruh pada masyarakat luas.
Bisnis yang berkelanjutan
Salah satu perusahaan yang telah menyerahkan peta jalan pengurangan sampah dan berkomitmen menjalankan model bisnis berkelanjutan ialah PZ Cussons.
Director of Corporate Communications PZ Cussons Indonesia Elly Mustrianita mengatakan, komitmen PZ Cussons terhadap keberlanjutan secara nyata terus dilaksanakan dan diupayakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis, mulai dari proses bisnis hulu ke hilir.
Inovasi produk terutama dengan pengurangan penggunaan plastik, layanan konsumen yang memastikan keamanan dan kenyamanan produk higenis bagi ibu dan bayi, serta mengajak keterlibatan masyarakat melalui edukasi, penyuluhan, dan pendampingan masyarakat terus dilakukan.
"Edukasi ini terutama diperuntukkan bagi ibu-ibu Posyandu, dalam membangun kebiasaan hidup bersih dan sehat, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan pemilahan sampah secara bijak," kata dia.
Pada kesempatan itu, Head of Packaging Asia PZ Cussons Parthesh Dave menyatakan bahwa PZ Cussons berhasil melakukan pengurangan penggunaan plastik hingga 92% pada Cussons Baby Gift Box, pengurangan penggunaan plastik sebanyak 16% dari kemasan tisu basah, dan pengurangan penggunaan plastik 11% pada kemasan (doys plastic reduction).
Dave menegaskan bahwa pihaknya berdedikasi kuat untuk inovasi pengurangan penggunaan plastik dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti secara konsisten mengawasi penggunaan plastik, bekerja sama dengan tim di pabrik, melakukan perbandingan di pasar dengan tujuan agar tidak memberikan dampak negatif bagi konsumen dan masyarakat.
“Kami dengan prinsip kehati-hatian mengevaluasi setiap varian produk di berbagai kategori, mengkaji ukuran baru dan melakukan ujicoba di pabrik untuk validasi ukuran-ukuran baru tersebut yang secara keseluruhan dari berbagai aspek akan lebih berdampak positif dan semakin ramah lingkungan," ucap dia.
Ke depan, PZ Cussons juga memiliki target untuk mengurangi plastik murni dalam kemasan dan menggantinya dengan100% kemasan yang dapat didaur ulang atau diisi ulang hingga dapat dikompos pada 2030 mendatang. "Selain itu kami menargetkan menggunakan 100% kerta daur ulang pada 2025," pungkas dia. (Z-4)
Terkini Lainnya
Bisnis yang berkelanjutan
Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
1,5 Bulan ke Depan, Sampah di Sungai Citarum Wilayah Batujajar Bisa Bersih
Kerahkan 1000 Petugas Kebersihan, Sampah Puncak HUT Jakarta Capai 33 Ton
Bentuk Komunitas Kelola Sampah Rumah Tangga secara Mandiri
Kapasitas TPA Cikundul di Kota Sukabumi makin Terbatas
Jawa Barat mulai Membangun Tempat Pengelolaan Sampah untuk Bandung Raya
ITB Bantu Sukseskan Program Citarum Harum
Emisi Rendah, Pengolahan Sampah Berbasis Carbon Neutral Tidak Tinggalkan Residu
Pemprov Jabar Tingkatkan Kebersihan Sungai Citarum
Kiat Tampil Glowing Sekaligus Peduli Lingkungan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap