visitaaponce.com

5 Fakta Penyakit Sifilis, Menular lewat Hubungan Sesama Jenis, Plasenta dan ASI

5 Fakta Penyakit Sifilis, Menular lewat Hubungan Sesama Jenis, Plasenta dan ASI
Berdasarkan data Kemenkes, jumlah orang yang terkena sifilis meningkat hampir 70% selama 2016-2022.(Kemenkes)

KEMENTERIAN Kesehatan meminta masyarakat untuk tetap setia pada pasangan masing-masing dan menghindari perilaku seks yang berisiko sebagai upaya mencegah penularan penyakit sifilis yang makin meluas.

Berdasarkan data Kemenkes, jumlah orang yang terkena sifilis meningkat hampir 70%! Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus sepanjang 2016-2022. Dengan kata lain, terjadi penambahan rata-rata 17.000 hingga 20.000 kasus.

"Saya mengimbau pasangan yang sudah menikah agar setia dengan pasangannya untuk menghindari seks yang berisiko. Bagi yang belum menikah agar menggunakan pengaman menghindari hal-hal yang dapat berisiko untuk kesehatan dan pertumbuhan mental," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril di Jakarta, Kamis (11/5).

Baca juga : Semua Tentang Penyakit Seksual Sifilis, Penyebab, Gejala, Jenis, dan Komplikasinya

Penambahan kasus infeksi yang amat menular ini, tentu meresahkan karena penyakit ini tidak mudah dideteksi, sementara pemahaman masyarakat mengenai sifilis juga masih amat minim.

Berikut ini fakta-fakta mengenai penyakit sifilis, cara menular dan pencegahannya yang penting untuk diketahui.

1. Penyebab Sifilis

Sifilis atau dikenal juga dengan nama penyakit raja singa merupakan sebuah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema Pallidum.

2. Gejala dan bahaya Sifilis

Penyakit ini dimulai dengan munculnya luka yang tidak menyakitkan, biasanya muncul pada alat kelamin, rektum atau mulut.

Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali. Sifilis yang diketahui sejak dini dapat disembuhkan. Tanpa pengobatan, sifilis dapat merusak jantung, otak atau organ lainnya, yang dapat mengancam jiwa.

3. Jalur Penularan Sifilis

Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka yang muncul.  Selain menular melalui hubungan seksual antara pasangan atau sesama jenis, sifilis juga menular dari ibu ke anak yang belum lahir.

Penularan bisa terjadi akibat perilaku berhubungan seksual yang berisiko, seperti tidak menggunakan pengaman berupa kondom serta berhubungan anal atau oral seks yang dilakukan pasangan sesama jenis.
 
Dalam kasus ibu hamil, hanya ada sekitar 40% ibu hamil dengan sifilis yang berhasil diobati. Padahal sifilis bisa menulari anak yang dikandung melalui plasenta atau aliran darah. Selain itu juga berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.

4. Pencegahan Sifilis

Kemenkes meminta masyarakat untuk bekerja sama memutus mata rantai sifilis antar generasi, dengan melakukan deteksi dini atau skrining, menghindari seks tanpa pengaman, dan menghapus stigma buruk tentang pasien sifilis sehingga pasien bersemangat untuk terus berobat.

Pada semua ibu hamil penting dilakukan skrining HIV, sifilis, dan hepatitis B, yang disebut dengan program triple eliminasi pada ibu hamil dengan menyasar ibu rumah tangga dan penemuan kasus aktif pada laki-laki pelanggan seks yang bergejala IMS.

"Sifilis juga bisa menulari seorang anak atau bayi melalui ASI
yang diberikan ibunya. Jadi kita perlu waspada, jangan ada ibu hamil yang tidak terdeteksi sifilis. Apabila ada dugaan perilaku seksual (berisiko dilakukan) kepada yang bersangkutan atau pasangan, itu harus segera diskrining," kata Syahril.

5. Pengobatan Sifilis

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menambahkan pihaknya sudah membuka akses layanan IMS hingga ke perifer. Pengobatan program IMS sudah merambah hingga puskesmas terjauh di Indonesia dan Kemenkes sudah intensifikasi pelatihan untuk IMS dan juga layanan HIV.

"Pada daerah lain yang mengalami penularan sifilis tinggi di populasi kunci, seperti misalnya laki-laki yang melakukan seks dengan laki-laki (LSL) pun, telah kami lakukan notifikasi pasangan pada kasus sifilis, dan penemuan serta pengobatan kasus dini sehingga menurunkan angka kesakitan dan penularan. Alat diagnosis sifilis juga tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan berikut untuk pengobatannya," kata Imran. (Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat