visitaaponce.com

Kenali Jenis-jenis Disfungsi Ereksi pada Pria dan Cara Mengobatinya

Kenali Jenis-jenis Disfungsi Ereksi pada Pria dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi(Medcom)

Banyak pria masih ragu bahkan merasa malu untuk membicarakan kondisi kesehatan organ reproduksi. Nyatanya, kesehatan reproduksi dapat dikonsultasikan dengan dokter spesialis urologi yang ahli dalam mendiagnosis serta menangani masalah yang terkait dengan sistem kemih dan reproduksi pria.

Dokter Spesialis Urologi dan Konsultan Andro-Urologi Endourologi RS Siloam Asri, Jakarta Selatan,  Ponco Birowo mengungkapkan urologi pada pria adalah salah satu bidang medis yang berfokus pada masalah yang terjadi di sistem kemih dan reproduksi. Hal ini mencakup berbagai macam penyakit dan kondisi kesehatan yang dapat terjadi pada organ-organ yang terlibat dalam sistem reproduksi pria. Salah satu kondisi dan penyakit yang mungkin terjadi pada pria adalah erectile dysfunction (ED) atau disfungsi ereksi.

Guru Besar Ilmu Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan ada beberapa jenis disfungsi ereksi yang dapat diderita seseorang berdasarkan penyebabnya.

1. Disfungsi ereksi organik.

Ini merupakan penyakit sistemik atau cacat organik yang mempengaruhi fungsi ereksi penis. Beberapa contoh penyakit yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi organik antara lain adalah diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit neurologis. Disfungsi ereksi akibat masalah hormon dan trauma atau cedera fisik juga termasuk dalam klasifikasi disfungsi ereksi organik.

2. Disfungsi ereksi psikogenik.

Ini adalah jenis disfungsi ereksi yang terjadi karena masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau trauma psikologis.

3. Disfungsi ereksi campuran.

Ini merupakan disfungsi ereksi yang disebabkan karena campuran dari masalah psikogenik dan organik.

Baca juga: Tes Darah lebih Dini dapat Mengungkap Penyebab Keguguran

Biasanya, saat seorang pria mengalami disfungsi ereksi, gejala yang dirasakan antara lain adalah kesulitan untuk mempertahankan ereksi yang cukup keras dan tahan lama saat melakukan hubungan seksual, kesulitan untuk mencapai ereksi walaupun sudah dirangsang secara seksual, dan gairah seksual menurun.

Disfungsi ereksi juga bisa menyebabkan gangguan kesuburan pria berupa kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan saat ejakulasi, penurunan gairah seksual yang mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan sperma, ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, dan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat ejakulasi atau saat melakukan hubungan seksual.

Baca juga: Orangtua Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi bagi Anak

Semua masalah itu pun bukan tanpa solusi. Ponco mengatakan disfungsi ereksi bisa diatasi. Pengobatannya harus dilakukan secara bertahap.

“Perlu diperhatikan bahwa tata laksana disfungsi ereksi membutuhkan waktu dan tidak dapat diselesaikan secara instan," kata Ponco.

Berikut tahapan dalam pengobatan disfungsi ereksi.

1. Pertama, seorang pasien disfungsi ereksi perlu didiagnosis terlebih dahulu untuk menentukan jenis disfungsi ereksi yang diderita.

2. Dari diagnosis tersebut, pasien akan mendapat pengobatan untuk disfungsi ereksi. Jika obat-obatan tidak dapat menyembuhkan, penanganan pasien dapat berlanjut ke tahap operasi.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat