Urgensi Moderasi Beragama Menopang Kemajemukan Indonesia
![Urgensi Moderasi Beragama Menopang Kemajemukan Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/67f4c3d0e5b5e1ef2ad36548c2f23552.jpg)
STAF Khusus Kementerian Agama Republik Indonesia Muhammad Nuruzzaman menilai diperlukan pemahaman beragama yang moderat agar kemajemukan Indonesia dapat terpelihara dengan baik.
"Moderasi beragama menurut Kementerian Agama terkait cara pandang, sikap, dan praktik beragama. Definisi moderasi beragama sesungguhnya adalah kompetensi, cara pandang, sikap, dan praktik beragama seseorang itu moderat dan toleran terhadap perbedaan," kata Nuruzzaman seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (26/5).
Dia mengatakan bahwa moderasi beragama dapat ditunjukkan dengan beberapa indikator. Menurut dia, seseorang dianggap moderat jika memiliki empat indikator sesuai dengan rumusan moderasi beragama di Kemenag.
Nuruzzaman mencontohkan sepakat dengan konsensus bangsa Indonesia, memiliki sikap toleran, menolak praktik kekerasan, akomodatif terhadap tradisi, dan budaya lokal.
"Pertama, orang beragama itu dianggap moderat apabila dia beragama, tetapi tetap sepakat dengan konsensus kebangsaan kita, NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya.
Kedua, menurut dia, beragama, toleran, dan menghargai perbedaan. Namun, dia menjelaskan bahwa definisi toleran pada moderasi beragama yang dirumuskan Kemenag bukan hanya menghargai perbedaan, tapi harus bisa mau bekerja sama dengan orang yang berbeda agama dengan dirinya.
"Ketiga, beragama namun menolak cara-cara kekerasan atas nama agama," katanya.
Keempat, menurut dia, beragama tetapi menghargai tradisi dan budaya lokal yang ada di Indonesia serta tidak bertentangan dengan nilai dan prinsip ajaran agama.
Baca juga: Kelompok Sukarelawan Ini Bantu Tingkatkan Kualitas Gen Z Sambut Bonus Demografi
"Jadi, empat hal ini yang membuat orang disebut moderat dalam beragama. Faktanya, banyak orang beragama tetapi ekspresinya tidak moderat, bahkan cenderung ekstrem," ujarnya.
Dia menjelaskan tentang relevansi peranan dai atau penceramah terhadap penanaman moderasi beragama di tengah masyarakat Indonesia.
Nuruzzaman menilai para penceramah memiliki jangkauan luas di lapisan masyarakat sehingga peranan mereka dibutuhkan untuk memelihara kerukunan bangsa.
"Dai memiliki peranan yang sangat besar. Mereka ini adalah garda terdepan di tengah masyarakat yang setiap saat selalu menyampaikan
pemahaman keagamaan. Maka, dai menjadi salah satu juru kampanye moderasi beragama di tengah masyarakat untuk menyampaikan bagaimana cara beragama yang rahmatan lil alamin dan moderat," katanya.
Dia menilai kerja sama yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dengan Kemenag harus terus dilakukan sampai di tingkat kabupaten, khususnya untuk mengumpulkan para penceramah.
Hal itu, menurut dia, bertujuan agar kampanye moderasi beragama maupun kontra radikalisme yang dilakukan oleh para dai yang langsung bersentuhan dengan masyarakat itu lebih masif.
Ia menekankan bahwa lembaga pendidikan formal diperlukan sebagai sarana penyampaian pemahaman moderasi beragama. Selain itu menurut dia, diperlukan pula suatu assessment atau pengukuran kadar kemoderatan seseorang dalam beragama, terlebih lagi jika ia adalah seorang aparatur negara. (Ant/I-2)
Terkini Lainnya
Gereja Katedral Jakarta Sumbang Seekor Sapi Kurban ke Masjid Istiqlal
Fatwa MUI Haramkan Salam Lintas Agama Lemahkan Toleransi dan Kebinekaan
Fatwa Salam Lintas Agama, Menag Yaqut tidak Sepakat dengan MUI
Makna dan Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Nana Sudjana Ajak Masyarakat Membumikan Nilai-nilai Pancasila
PITI Sesalkan Ceramah yang Melecehkan Islam
Moderasi Beragama ala Haedar Nashir
Balitbang Kemenag Gelar Pelatihan Instruktur Nasional Untuk Moderasi Beragama
Ranperpres Perlu Tegaskan Kesetaraan Beragama, Termasuk untuk Penghayat Kepercayaan
Moderasi Beragama untuk Menepis Intoleransi Ekonomi
Peduli Generasi Muda, Pundi Adakan Talkshow Ramadan Pengarusutamaan Moderasi Beragama
Mahasiswa Kabupaten Bandung Gelar Pertemuan Moderasi Beragama
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap