visitaaponce.com

Sejarah dan Tujuan Perayaan Hari Raya Waisak

Sejarah dan Tujuan Perayaan Hari Raya Waisak
Hari raya waisak(Ist)

WAISAK adalah hari raya umat Buddha. Beberapa negara mempunyai nama berbeda, seperti Visakha Bucha di Thailand, Vesak di Sri Lanka, Vesak di Malaysia, Buddha Purnima di India, dan Saga Dawa di Tibet.

Berdasarkan kalender tahun 2023, Hari Raya Waisak diperingati pada 4 Juni 2023.

Di Asia Tenggara Waisak menjadi hari libur Nasional. Penandaan hari raya Waisak jatuh di tanggal berbeda tergantung dari kalender Buddha atau Buddhist Era (BE). Selama hari raya Waisak ada berbagai acara seperti meditasi dan kebaktian.

Baca juga: Waisak, Momentum Introspeksi Diri

Sejarah Hari Raya Waisak

Penelusuran sejarah singkat perayaan Hari Waisak yang dirangkum berbagai sumber, Waisak sudah berlangsung sejak sebelum abad ke-19 dan dilaksanakan tertutup di vihara.

Di akhir abad ke-19, perayaan Waisak mulai bergeser karena ada pengaruh gerakan modernisasi yang berawal dari negara Sri Lanka, lalu masuk ke Asia Timur dan Tenggara.

Baca juga: Waisak 2022, Jalan Tengah Meneguhkan Keluhuran Bangsa

Umat Buddha Sri Lanka meminta agar Hari Suci Waisak diakui secara resmi seperti hari-hari besar keagamaan lain.

Keputusan merayakan Tri Suci diresmikan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia atau World Fellowship of Buddhists (WFB) pertama di Sri Lanka pada 1950.

Kemudian setelahnya perayaan Waisak dilakukan pada purnama pertama bulan Mei berdasarkan penanggalan India kuno.

Tujuan Perayaan Waisak

Tujuan perayaan Waisak yaitu untuk merayakan 3 hal penting yang dialami sang Buddha.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, 3 perayaan tersebut adalah kelahiran sang Buddha, Buddha yang mencapai pencerahan sempurna, dan kematian Buddha.

Tiga peristiwa tersebut yang kini dirayakan umat Buddha setiap tahunnya di bulan Mei menurut kalender Buddha. Tiga peristiwa tersebut yang akhirnya dijadikan penuntun hidup bagi umat Buddha.

Melansir dari buku berjudul Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, perayaan Waisak juga bertujuan untuk menghormati dan merenungkan sifat sang Buddha, Dharma, dan Sangha.

Tidak hanya merenungkan, pastinya selama perayaan Waisak, umat Buddha akan menghormati leluhur termasuk Buddha Gautama yang sudah menyebarkan kepercayaan ini.

Biasanya selama hari Waisak, umat Buddha akan melangsungkan kebaktian di vihara, durasi kebaktian pun akan lebih panjang dibandingkan kebaktian di hari biasanya.

Tidak hanya itu saja, umat Buddha juga merenungkan segala perbuatan yang sebelumnya mereka lakukan dengan harapan di masa depan tidak akan mengulangi hal-hal buruk yang merugikan.

Hari Raya Waisak bisa memberikan contoh baik kepada setiap orang, salah satu yang bisa diteladani adalah pengembangan cinta kasih kepada setiap makhluk hidup di bumi berupa membantu mereka yang membutuhkan, mendonorkan darah, menjaga lingkungan sekitar dengan hidup sederhana atau perbuatan baik lainnya.

Satu harapan besar dari Hari Raya Waisak adalah setiap manusia diharapkan dapat merenungi segala perbuatannya dan setiap saat selalu hidup dengan cinta kasih.

Hal ini sebagaimana yang dituang dalam Dhammapada, ‘kebencian tidak akan selesai jika dibalas dengan kebencian, tetapi hanya dengan memaafkan dan cinta kasihlah maka kebencian akan lenyap’. (Z-10)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat