Penuh Hikmat, Ribuan Umat Buddha Peringati Waisak di Candi Borobudur
![Penuh Hikmat, Ribuan Umat Buddha Peringati Waisak di Candi Borobudur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/116b72dba879ab8f27805eb5738ad8da.jpg)
RIBUAN umat Buddha melakukan detik-detik Waisak 2567 BE/2023 pada Minggu pukul 10.41 WIB di halaman Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu, (4/6).
Detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tiga kali dan pemercikan air suci, pembacaan paritta Jayanto, dan umat bersikap anjali.
Dalam renungan Waisak, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan bahwa tema Waisak tahun ini adalah Aktualisasikan Ajaran Buddha di Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Baca juga: Jelang Waisak, Umat Budha Jalan Kaki dari Candi Mendut ke Borobudur
Ia mengatakan pikiran merupakan pelopor bagi semua tindakan. Untuk mengendalikan semua tindakan harus dimulai dari meluruskan pandangan dan menjernihkan pikiran.
"Tanpa mengenal keberadaan kondisi dan keadaan diri sendiri yang terdiri atas jiwa dan raga maka semua tindakan cenderung tidak tepat dan salah kaprah, sehingga semua pembedaan diri tidak menghasilkan kebijaksanaan dan jasa pahala yang besar," katanya.
Ia menuturkan, di dalam sutra hati Sang Buddha menjabarkan bahwa hati bergejolak yang senantiasa berubah dan melekat itulah sesungguhnya sumber dari penderitaan melekat pada bahagia atau derita adalah dualisme dari hati.
Baca juga: Hari Waisak, Seruan Perdamaian Menggema dari Candi Borobudur
Menurut dia, manusia awam senantiasa menginginkan dan mendambakan kebahagiaan namun tidak paham bagaimana menemukan kebahagiaan tertinggi.
Ia menjelaskan Buddha membabarkan semua dharma pada hakikatnya untuk mengobati penyakit batin.
Jika ingin mengubah nasib menjadi lebih baik ada baiknya belajar memahami dan membaktikan ajaran luhur bagaimana mengubah nasib dengan menata hati, membina batin, dan mencerahkan pikiran.
Rangkaian detik-detik Waisak ditutup dengan pradaksina oleh para biksu dan umat Buddha, yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali.
Dengan sikap tangan anjali, ribuan umat berjalan mengelilingi candi borobudur sebanyak tiga kali searah dengan jarum jam sambil melantunkan lagu, Bhuddam Sharanam Gaccami.
Prosesi pradagsina tersebut merupakan salah satu upaya umat Buddha dalam menghormati Candi Borobudur yang dikenal sebagai tempat ibadah para umat Buddha.
(Metro TV/Ant/Z-9)
Terkini Lainnya
Negara dengan Populasi Umat Buddha Terbanyak di Asia
Aice Group Dukung Perayaan Waisak dan Kampanye Wonderful Indonesia
Perjalanan Thudong
Terbangkan Lampion di Borobudur, Ganjar Rasakan Kebahagiaan Umat Buddha
Toleransi Indonesia Lewat Kehadiran Biksu Thudong
Meriahkan Festival Lampion Waisak 2024, Sekda Jateng: Menunjukkan Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama
Waisak Peringatan Penting untuk Bimbing Manusia ke Jalan Benar dan Penuh Kesadaran
8.000 Umat Buddha Rayakan Waisak di Borobudur
Rayakan Waisak, Walubi Kirab dari Candi Mendhut ke Candi Borobudur
Pesan Waisak 2024: Ketika Sang Buddha Menerima Murid Upali
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap