visitaaponce.com

Embarkasi Bertukar Wilayah Pemondokan Haji di Mekah

Embarkasi Bertukar Wilayah Pemondokan Haji di Mekah
Sebaran wilayah hotel jemaah haji Indonesia di Mekah.(Kemenag)

SEBANYAK 9 hotel di wilayah Mahbas Jin, Mekah, Arab Saudi, akan menjadi pemondokan 23 jemaah haji asal Jawa Barat (Jabar). Penempatan ini merupakan hal baru karena pada tahun-tahun sebelumnya pemondokan jemaah Jabar berada di Misfalah.

Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIHl Arab Saudi Subhan Cholid pemindahan pemondokan ini atas alasan keadilan.

"Jadi nantinya, zonasi pemondokan tidak akan selalu sama bagi tiap embarkasi. Artinya, biar seluruh embarkasi merasakan mondok di tiap-tiap wilayah. Sehingga pengalamannya akan beragam jika para haji dan hajjah ini saat bercerita," ujar Subhan saat konfrrensi pers di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah, sektor 3, wilayah Syisyah, Sabtu (3/6).

Baca juga : Tiga Calon Haji asal Jateng Meninggal di Tanah Suci

Subhan memastikan semua jemaah haji dari berbagai daerah akan mendapatkan leyanan optimal yang setara, mulai dari layanan kesehatan, transportasi, hingga katering. Jemaah lanjut usia (lansia) pun mendapat layanan prioritas.

Kepala Sektor 1 Daker Mekah Hanif Hanafi menjelaskan untuk melayani jemaah lansia di sektornya diberlakukan petugas kesehatan satelit di tiap hotel. Ini memungkinkan setiap petugas kesehatan lebih cermat lagi mengamati kondisi jemaah.

Baca juga : Kemenag Pastikan Jemaah Haji Tertunda Bukan Berarti Batal Berangkat

Pada Jumat (2/6) sebanyak 10 bus dari kloter 1 embarkasi Jakarta Bekasi (JKS-1) yang mengangkut 400 jemaah tiba di hotel sektor 101.

Hanif mengatakan mereka adalah jemaah dari Kabupaten Garut. "Kondisi jemaah bagus, sehat. Ada sebagian yang pakai kursi roda, petugas kesehatan langsung cepat tanggap. Mereka disambut oleh pihak hotel dengan bunga, minuman, dan makanan ringan," tutur Hanif.

Di hari yang sama, rombongan kloter JKS-2 juga tiba di Mahbas Jin. Terdiri dari 590 jemaah dari Kabupaten Cianjur.

Umrah

Dalam kaitan pelaksanaan umrah, Hanid mengakui masih akan berkordinasi dengan petugas sektor khusus di Masjidil Haram. Dalam satu hari yang sama, ada sampai 18 kloter yang tiba dari Madinah. Mereka masih harus melaksanakan umrah wajib.

"Jika semuanya langsung umrah sekaligus, bisa jadi terlalu padat. Maka dari itu harus diatur jadwalnya," kata Hanif.

"Bagi jemaah juga tak perlu khawatir, jika ingin beribadah di Masjidil Haram ada bus shalawat yang siaga 24 jam," imbuhnya.

Hari ini sebanyak 16 kloter jemaah diberangkatkan ke Mekah dari Madinah. Ke-16 kloter mengangkut total sebanyak 6.277 jemaah haji, termasuk 5 petugas per kloter.

Para jemaah yang bertolak dari Madinah mengambil miqat di Masjid Bir Ali, sekitar 11 km dari Masjid Nabawi, untuk melaksanakan ihram. Setiba di Mekah mereka berumrah wajib, sebagai bagian dari prosesi ibadah haji.

Setelah selesai umrah wajib, mereka boleh menanggalkan pakaian ihram dan tidak lagi terikat larangan-larangan ihram. Para jemaah akan menunggu sampai pelaksanaan wukuf di Arafah yang diperkirakan jatuh pada 27 Juni 2023.

Dengan waktu tunggu yang cukup panjang, jemaah haji sudah diingatkan untuk tetap menjaga kondisi tubuh. Mereka diminta tidak memforsir diri melakukan umrah sunah berkali-kali maupun shalat di Masjidil Haram. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat