visitaaponce.com

Doa Manasik Haji Lengkap, Syarat, Rukun, dan Tata Cara

BIMBINGAN manasik haji adalah bagian dari istita'ah keilmuan, selain Islam, baligh, berakal sehat, dan merdeka. Istita’ah (mampu) adalah salah satu syarat bagi orang yang akan berhaji.

Jemaah haji yang mandiri juga harus mampu menguasai keilmuan tentang manasik haji, meliputi fiqh haji (syarat, rukun haji,wajib dan sunnah haji), mengetahui juga hikmah haji, kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji, serta hak dan kewajiban jemaah.

Manasik haji adalah sebuah pelatihan tentang pelaksanaan ibadah haji secara menyeluruh yang wajib diikuti oleh calon jemaah.

Baca juga : Jadwal Keberangkatan Haji Tahun 2023, Cek Disini

Dalam buku pedoman Manasik Haji dan Umrah terbitan Kementerian Agama (Maret 2023) terdapat sejumlah pedoman bimbingan manasik haji yang perlu diketahui. Berikut rangkumannya.

Bimbingan manasik haji

1. Bentuk bimbingan diberikan dalam dua sistem, berkelompok dan massal.

2. Sistem  bimbingan kelompok dilaksanakan di kecamatan oleh jajaran kantor urusan agama (KUA) kecamatan.

Baca juga : Simak 4 Alasan Mengapa Manasik Haji Itu Penting

3. Sistem bimbingan massal dilaksanakan di kabupaten/kota oleh kantor Kementerian Agama kabupaten/kota.

4. Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh kepala kantor Kemenag kabupaten/kota dan kepala KUA setempat.

Tata cara manasik

Tata cara pelaksanaan manasik terdiri dari :

1. Mengenakan Pakaian Ihram

Pakaian laki-laki dan perempuan bisa dibilang berbeda.Untuk laki-laki berupa dua lembar kain untuk menutupi pundak dan bagian bawah panggul. Perlu diingat, kain yang digunakan tidak boleh dijahit, dedangkan untuk wanita, pakaiannya harus longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh.

2. Niat Ihram

Niat menjadi langkah awal yang utama. Niat tidak bisa dilupakan dalam kegiatan ini, karena berpengaruh pada keabsahannya. Niat ihram dilaksanakan seiring dengan penggunaan baju ihram. Saat haji yang sebenarnya, pelaksanaannya pada tanggal 9 Dzulhijjah saat miqat yang telah ditentukan.

3. Membaca Talbiyah

Orang yang telah berniat ihram disunnahkan untuk mengulang-ulang talbiyah dalam setiap langkah selama perjalanan ke Baitul Haram. Ketika mendaki, jalan menanjak, atau juga dalam kendaraan. Talbiyah juga harus terus dikumandangkan setelah berkumpul dengan jamaah haji dari negara-negara lainnya.

4. Tawaf

Jemaah akan diarahkan menuju area Ka'bah untuk melaksanakan tawaf. Jamaah haji perlu membaca niat terlebih dahulu dan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali sambil membaca talbiyah. Ketika membaca talbiyah, jamaah laki-laki disarankan bersuara nyaring, sementara perempuan disarankan lirih.

Saat berkeliling, posisi Ka’bah berada di sebelah kiri, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Tawaf merupakan simbol perjuangan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Disunahkan salat 2 rakaat di maqam Ibrahim atau tempat lain yang tersedia. Menuju tempat minum air zam-zam dan melakukan perjalanan ke bukit Safa untuk melaksanakan Sa'i.

5. Sa'i

Sa’i menurut bahasa artinya ‘’berjalan’’ atau ‘’berusaha’’. Menurut istilah, sa’i berarti berjalan dari safa ke Marwah, bolak-balik sebanyak tujuh kali yang dimulai dari safa dan berakhir di Marwah, dengan syarat dan cara-cara tertentu. Seperti yang dilakukan oleh Siti Hajar ketika mencari air untuk diberikan kepada anaknya, Nabi Ismail.

Jemaah memulai sa'i dengan membaca niat, dari shafa menuju lampu hijau pertama berjalan biasa. Menuju lampu hijau kedua berlari-lari kecil. Menuju ke Marwa dengan berjalan biasa. Sampai di sana berdiri menghadap Ka'bah sambil mengangkat tangan dan membaca : Bismillahi Allahuakbar

6. Wukuf di Padang Arafah

Wukuf artinya berhenti atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram walau sejenak, dalam waktu antara tergelincir Matahari pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari nahar 10 Dzulhijjah.

Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun haji. Jemaah yang tidak mengerjakan wukuf di Arafah berarti tidak mengerjakan haji.  Wukuf dilakukan setelah khutbah wukuf dan shalat jamak qashar taqdim Zuhur dan Ashar. Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyu’ dan tawadhu’ kepada Allah.

Wukuf dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri. Selama wukuf, jemaah memperbanyak dzikir, istighfar, shalawat dan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW. Jemaah bertafakur, bertaubat karena Allah akan mengampuni dan membebaskan orang-orang yang wukuf sebesar apapun dosanya.

Setelah wukuf, jemaah bergerak menuju Muzdalifah secara beregu.

7. Mabit (Bermalam) di Mudzalifah

Pelaksanaan wukuf di Arafah berakhir pada magrib hari dan Jamaah dipersiapkan untuk melakukan mabit (berdiam sebentar) di Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah dan hukumnya wajib.  

Mabit di Muzdalifah dianggap sah bila jemaah berada di Muzdalifah melewati tengah malam, walau ia hanya mabit sesaat. Pada saat mabit hendaknya seseorang banyak membaca talbiyah, dzikir, istighfar, berdoa atau membaca al-Qur’an.

Mengumpulkan kerikil minimal 7 butir dan maksimal 70 butir untuk digunakan melempar jumrah. Jemaah bergerak ke Mina.

8. Melontar Jumrah aqabah

Di Mina, jemaah melontar jumrah pada 10 Dzulhijah dilakukan dengan melontar batu kerikil ke arah jamrah Sughra, Wustha dan Kubra, diiringi niat mengenai objek jumrah (marma) dan kerikil masuk ke dalam lubang marma. Melempar sebanyak tujuh batu. Tidak boleh tujuh batu sekaligus, tapi satu-satu.

Melontar jumrah dilakukan pada hari nahar dan hari tasyrik. Hukum melontar jamrah adalah wajib, bila seseorang tidak melaksanakannya dikenakan dam/ fidyah.

9. Tahalul atau memotong rambut

Setelah melontar jumrah, jemaah akan mencukur rambut. Minimal tiga helai rambut, atau bisa digundulkan. Maknanya sebagai simbol rasa syukur dan pembersihan jiwa dari hal-hal yang kotor sehingga manusia kembali pada fitrahnya.

Setelah itu jemaah bisa membayar dam dengan memotong hewan kurban, sebagai simbol persembahan terbaik dan wujud solidaritas kepada sesama.

10. Melontar tiga jumrah

Masih di Mina, jemaah akan melontar tiga jumrah di Ula (Haratullisan), Wustha ( di antara Ula dan Aqabah) dan aqabah (perbatasan Mina-Makkah) dilakukan pada tanggal 11-13 Dzulhijah ketika hari tasyrik. melemparnya harus berurutan.

Cara melempar sama seperti melontarkan jumrah aqabah. Batunya harus kerikil Apabila sakit boleh diwakilkan.

11. Tawaf Ifadah

Tawaf ifadah adalah salah satu rukun haji. Tawaf ifadah dilakukan sebanyak 7 putaran dan dilakukan dengan sa'i sebanyak 7 kali perjalangan. Setelah melakukan tawaf ifadah, telah halal larangan-larangan ihram.

12. Tawaf Wada

Tawaf wada sebagai penutup dan penghormatan terakhir sebelum meninggalkan Makkah menuju Tanah Air. Dilakukan sebanyak tujuh putaran.

Syarat Haji

Islam, baligh/dewasa, aqil/berakal sehat, merdeka/bukan hamba sahaya, dan istita'ah/mampu.

Rukun Haji

Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain, walaupun dengan dam. Jika rukun haji ditinggalkan maka ibadah hajinya tidak sah.

Rukun haji yang dimaksud adalah :
Ihram/niat, wukuf di Arafah, Tawaf ifadah, Sa'i, tahalul/mencukur rambut dan tertib.

Wajib haji

Wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji. Bila salah satu amalan ini tidak dikerjakan, maka ibadah haji seseorang tetap sah tapi dia harus membayar dam/denda.

Jika sengaja meninggalkan rangkaian amalan wajib haji tanpa adanya uzur syar'i, maka ia berdosa. Adapun kewajiban haji yang dimaksud adalah :

a. Ihram (niat berhaji dari miqat)
b. Mabit (bermalam) di Muzdalifah
c. Mabit di Mina
d. Melontar jumrah Ula, wusta dan aqabah
e. Tawaf wada' (bagi yang akan meninggalkan Makkah)

Sunnah Haji

a. Ifrad dengan mendahulukan haji dan mengakhirkan umrah
b. Membaca talbiyah
c. Tawaf qudum saat pertama kali datang ke Masjidil Haram
d. Bermalam di Muzdalifah
e. Salat 2 rakaat setelah tawaf
f. Bermalam di Mina.

Doa-doa haji

Adapun doa-doa yang perlu dihapalkan dan dibacakan selama manasik haji adalah sebagai berikut.

1. Doa Niat Haji

atau membaca :

Nawaitul hajja waahramtu bihilillahi ta’ala Labbaika. Allahumma Hajjan

Artinya :
Aku berniat melaksanakan ibadah haji dan ihram karena Allah. Aku menyambut panggilan-Mu untuk pergi haji.

2. Doa Talbiyah

Labbaikalla humma Labbaikh. Labbaikalaa Syariika Laka Labbaik. Innal Hamda Wa Ni’mata Lakawal Mulk Laa Syariikalakaa.”

Artinya :
Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang. Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, tiada sekutu bagimu-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, semua nikmat, dan kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu Ya Allah.
 

Setelah membaca talbiyah, biasanya jemaah akan melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat yang dilantunkan yaitu:
 
Allahuma Shalli Wa Sallim ‘Ala Sayyidina Muhammadin Wa ’Alla Ali Sayidina Muhammad.
 
Artinya :
Ya Allah berikanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya.

3. Doa Memasuki Kota Makkah

Allahumma haadza haramuka wa amnuka faharrimlahmi wadamii wabasyarii ‘alannar, wa aminnii min ‘adzabika yauma tab’atsu ‘ibaadaka waj’alnii min auliyaa ika wa ahli thoo’atik.

Artinya :
Ya Allah kota ini adalah tanah Haram-Mu dan tempat yang aman, maka hindarkanlah daging, darah, rambut, bulu dan kulitku dari neraka. Amankanlah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan aku ke dalam golongan aulia-Mu dan ahli ta’at pada-Mu.

4. Doa Melihat Ka'bah

Allahumma zid hadzal bayta tasyriifan wa ta'dziiman wa takriiman wa mahaabatan wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu awi'tamarahu tasyriifan wa takriiman wa ta'dziiman wa birran


Artinya

Ya Allah, berilah tambahan kepada rumah ini kemuliaan dan kebesaran, kehormatan dan wibawa, dan berilah (pula) tambahan kepada orang yang memuliakannya dan yang menghormatinya dari kalangan orang yang berhaji dan berumrah kepadanya, tambahan kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan ketakwaan."

 

5. Doa Masuk Masjidil Haram

Allahumma Antas Salaamu Wa Minkas Salaamu Hayyinaa Rabbana Bissalaami.

Artinya :
Ya Allah engkau adalah Maha Sejahtera. Kaulah sumber segala kesejahteraan, Berikanlah kami hidup yang sejahtera.

6. Doa Tawaf

Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Tawaf harus dilakukan dalam keadaan suci sebagaimana syarat sah shalat.

Bismillahi wallahu akbar. Allahumma imanan bika, wa tashdiqan bi kitabika, wa wafa’an bi‘ahdika, wattiba‘an li sunnati nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alayhi wa sallam.

Artinya :
Dengan nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, (aku bertawaf) karena keimanan kepada-Mu, kepercayaan terhadap kitab suci-Mu, pemenuhan terhadap janji-Mu, dan kepatuhan terhadap sunnah nabi-Mu Muhammad SAW.

7. Doa Sa'i

Doa ketika hendak Mendaki Bukit Shafa sebelum Mulai Sa'i

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."

Doa di Atas Bukit Shafa ketika Menghadap Ka'bah

Allah Maha Besar 3x

Tidak ada Tuhan kecuali Allah.

Allah Maha Besar

Segala puji bagi Allah

Allah Maha besar atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Doa di Bukit Marwah selesai Sa'i

Ya Allah terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Janganlah Engkau jadikan kami bergantung selain kepadaMu. Matikanlah kami dalam Islam yang sempurna dalam keridhaan-Mu.

Ya Allah rahmatilah diri kami sehingga mampu meninggalkan segala kejahatan selama hidup kami, dan rahmatlah diri kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna.

Karuniakanlah kepada kami keridhaan-Mu. Wahal Tuhan yang bersifat Maha Pengasih Yang Penyayang.

Demikian ulasan mengenai pedoman manasik haji, rukun, doa dan tata caranya. Semoga bermanfaat. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat