visitaaponce.com

Dua Prodi Baru Dibuka IP Trisakti untuk Jawab Tantangan Pariwisata

Dua Prodi Baru Dibuka IP Trisakti untuk Jawab Tantangan Pariwisata
KOLABORASI: Rektor IP Trisakti Fetty Asmaniati menyerahkan piagam penghargaan kepada Founder Pigijo Adi Putera Widjaja, Sabtu (3/6)(MI/ Soelistijono)

SEBAGAI rangkaian acara memeringati Hari Ulang Tahun ke-54, Institut Pariwisata Trisakti, Jakarta menggelar Trisakti Tourism International Gathering di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/6). Peringatan hari jadi kali ini terasa istimewa karena perguruan tinggi pariwisata yang didirikan pada 2 Juni 1969 ini statusnya 'naik kelas' menjadi institut dari sebelumnya Sekolah Tinggi sekaligus tahun ini menambah dua program studi baru yakni Digital Bisnis dan Entrepreneurship.
Dalam keterangannya Rektor IP Trisakti Fetty Asmaniati mengatakan IP Trisakti telah berkiprah cukup lama di dunia akademis dan terlibat langsung dalam pengembangan pariwisata nasional. Banyak alumni IP Trisakti yang tersebar dan berkarir serta mengisi jabatan strategis di sektor-sektor yang berhubungan dengan dunia pariwisata baik nasional, regional dan internasional.
"Ke depan kita ingin IP Trisakti bisa berkiprah lebih mendunia. Fondasi itu sudah terbangun melalui kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri seperti International Management Institute Switzerland, Burapha University of Thailand, Guilin Touris University of China, dan UCSI University of Malaysia serta James Cook University asal Australia," ujarnya.

Fetty menambahkan perkembangan yang juga menggembirakan bahwa alumni IP Trisakti dengan mudah terserap di dunia kerja bahkan tidak sedikit mahasiswanya yang belum lulus sudah ditawari bekerja di perusahaan pariwisata seperti perhotelan dan hospitality lainnya. "Kami menyiapkan mahasiswa saat lulus agar memiliki skill yang dibutuhkan dan memiliki jiwa kewirausahaan. Dari data kami banyak lulusan IP Trisakti juga sukses membangun bisnis di dunia kepariwisataan," ujarnya.
Terkait dengan dibukanya dua program studi baru, Fetty menjelaskan bahwa hal tersebut sebagai respons cepat atas perubahan mendasar dari bisnis pariwisata dunia.

Hal itu bisa dirasakan pasca pandemi covid-19 melanda dunia terlihat perilaku wisatawan dan model bisnis pariwisata di seluruh dunia juga berubah total. Karenanya, dua program studi itu dipilih untuk dibuka dan dikembangkan lebih jauh yang  dinilai sesuai kebutuhan kepariwisataan yang juga sudah berubah secara mendasar tadi.

Sementara itu Vorrapob Vivatvanit dari Burapha University International College of Thailand yang hadir di acara gathering tersebut mengaku puas dengan kolaborasi yang terjalin dengan IP Trisakti selama ini. "Kami akan terus memperluas kerja sama yang sudah terbangun selama ini," ujarnya.

Vorrapob juga mengakui bahwa perkembangan manajemen pariwisata dunia memang sangat mendasar dan berubah cepat pasca pandemi covid-19. Sehingga apa yang dilakukan IP Trisakti dengan membuka program studi Binis Digital dan Entrepreneurship sangat tepat karena sesuai dengan kebutuhan dunia pariwisata saat ini dan di masa mendatang.

"Kami juga telah menjalin kerja sama dan semakin memperkuat kolaborasi kampus dan kurikulum, melalui pertukaran mahasiswa dan dosen. Harapan kami lulusan kami punya wawasan yang luas tidak hanya skill akademik namun juga skill  sosial termasuk saling memahami budaya Thailand dan Indonesia. Ini sangat penting agar pariwisata, khususnya Indonesia dan Thailand semakin maju bersama," ujarnya.

Siap kolaborasi
Pada sesi sharing session di acara tersebut hadir Founder Pigijo, sebuah perusahaan start up yang berbasis di Jakarta, Adi Putera Widjaja mengulas masa depan dunia pariwisata baik di Indonesia maupun dunia. Menurut dia, keterampilan baru dalam dunia pariwisata pasca covid-19 sangat dibutuhkan oleh industri pariwisata saat ini untuk merespons perubahan perilaku wisatawan. "Tantangan dan peluang baru yang dihadapi oleh profesional pariwisata harus dijawab dengan keterampilan baru pula oleh perguruan tinggi untuk menghadapi perubahan yang cepat ini," ujarnya.

Adi menambahkan sebagai pelaku di industri pariwisata pihaknya merasa terbantu saat berkolaborasi dengan IP Trisakti. Untuk itu dia mengaku perusahaannya Pigijo akan terbuka menerima mahasiswa IP Trisakti yang akan mengembangkan skill kepariwisataan yang termutakhir.

Bahkan untuk menunjang hal itu, beberapa keterampilan siap dikolaborasikan seperti di bidang pendidikan dan pelatihan, sumber daya online, kolaborasi dan jaringan, serta magang dan pengalaman lapangan. "Saya menilai sangat tepat IP Trisakti membuka dua program studi baru tersebut. Selain skill akademik dan keterampilan kami juga melihat Indonesia saat ini membutuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan karena jumlah wirausaha Indonesia masih sangat kecil, di sisi lain sangat diperlukan eksistensinya untuk menuju Indonesia Emas," pungkasnya.(H-1)      

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat