visitaaponce.com

Bali Digifest 2023 Dorong Bali Jadi Pusat Digital Fashion di Asia

Bali Digifest 2023 Dorong Bali Jadi Pusat Digital Fashion di Asia
Acara Digital Fashion Festival (Digifest) II di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Jumat (2/6).(Ist)

GELARAN Bali Digital Festival (Digifest) II telah resmi dibuka di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Jumat (2/6/2023).

Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary, turut hadir dalam meriahnya pembukaan acara Bali Digifest II yang diresmikan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama sejumlah pejabat pemerintahan.  

Dalam kesempatan yang spesial Founder MAJA Labs Adrian Zakhary tampak mendampingi Gubernur Bali, Wayan Koster saat menyambangi digital fashion booth dari MAJA Labs.

Baca juga: Semesta Berpesta Hadir di Bekasi, Sajikan Pengalaman yang Berbeda

Dalam kesempatan berharga tersebut Adrian menunjukan teknologi digital fashion, hingga Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang sedang dikembangkan oleh MAJA Labs.

Gubernur Bali, Wayan Koster juga antusias mencoba pengalaman Digital Fashion Augmented Reality (AR) yang disajikan di immersive booth MAJA Labs.

Ratusan Koleksi Digital Fashion 

Terdapat ratusan koleksi digital fashion yang juga turut dipamerkan MAJA Labs di digital fashion booth Bali Digifest 2023.

Adrian Zakhary juga turut menjadi pembicara penting bersama Putri Suastini Koster (Ketua Dekranasda Provinsi Bali) yang juga istri Gubernur Bali di acara Digital Fashion Talkshow yang mengangkat tema "Eksistensi Fashion Bali dalam Perkembangan Digital."

Baca juga: Gerai Fesyen Anak The Children’s Place Sapa Pelanggan di Jakarta

Dalam kesempatan ini Adrian ungkapkan Bali memiliki potensi luar biasa dari sisi seni dan budaya sehingga dirinya optimis jika Bali bisa menjadi pusat Digital Fashion dengan kekayaan budaya yang mendunia. Dirinya ingin menjadikan Bali sebagai pusat digital fashion di Asia.  

"Kita ingin mengangkat Bali sebagai pusat digital fashion tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia. Caranya adalah dengan melakukan kolaborasi dan edukasi," ujar Adrian Zakhary di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Sabtu (3/6/2023).  

Menurut Adrian. hal tersebut sangat mungkin bisa terwujud asalkan dilakukan dengan gotong royong atau saling berkolaborasi, berkontribusi sesuai kemampuan yang dimiliki.

Baca juga: Produk Fesyen Ramah Lingkungan Gambo Muba Kantongi Sertifikat HAKI dan Hak Cipta

Adrian berharap bisa terjalin kolaborasi yang solid antara pelaku teknologi dengan para seniman Bali, sehingga bisa melahirkan sebuah karya yang khas secara budaya dan tampil kekinian lewat pemanfaatan teknologi digital.

"Kita mendorong kolaborasi antara pelaku di bidang teknologi dengan para seniman dan desainer Bali dalam melahirkan sebuah karya bermuatan budaya lokal yang mendunia. Dalam hal ini bisa berupa karya dalam bentuk phygital, perpaduan antara fisik dan digital," beber Adrian.

Selanjutnya menurut Adrian yang tidak kalah penting adalah soal literasi digital fashion yang harus terus dilakukan ke semua kalangan.

Dalam hal ini menurut Adrian edukasi menjadi kunci penting agar pemanfaatan teknologi digital fashion bisa semakin dikenal luas oleh para seniman khususnya dan masyarakat umumnya.

"Selain kolaborasi, tidak kalah penting juga adalah edukasi. Kami telah melakukan ini saat Bali Digital Fashion lalu lewat serangkaian masterclass yang fokus membahas seputar digital fashion peluang dan tantangan di masa depan," ucapnya.

Baca juga: Dorong Perkembangan Fesyen, Esmod Jakarta Hadirkan Workshop di Jawa Timur

Selain itu, Adrian Zakhary mengungkapkan bahwa MAJA Labs kini tengah mengembangkan platform digital fashion yang bernama Drezzo.

Di Drezzo, MAJA Labs ingin memperkenalkan budaya Bali ke orang luar negeri. Seperti yang diketahui, ada banyak koleksi digital fashion yang mengusung budaya Bali di Drezzo. Dan kerennya koleksi digital fashion itu bisa dikoleksi secara cuma-cuma atau gratis di website Drezzo.io.

"Kita mengenalkan budaya Bali ke orang luar negeri lewat Drezzo," ucap Adrian.

Hal ini sesuai dengan apa yang selalu dipegang MAJA Labs sejak pertama kali berdiri pada akhir tahun 2021 lalu, yakni value first than money. Jadi, MAJA Labs fokus untuk membangun nilai-nilai tanpa memikirkan keuntungan. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat